Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Tawuran Pelajar Berharap Para Pelaku Dihukum Berat

Kompas.com - 05/11/2019, 09:38 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Orangtua korban tawuran antar SMK hingga menewaskan satu pelajar dan dua luka berat di Sukabumi, Jawa Barat, berharap para pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya.

"Kalau keinginan secara pribadi, para pelaku dihukum seberat-beratnya," ungkap orangtua almarhum El Franza, Sandi Susandi, kepada wartawan saat di Polsek Cibadak, Senin (4/11/2019).

Dia menuturkan, almarhum El Franza merupakan anak satu-satunya yang sejak kecil diasuh dengan penuh kasih sayang.

Almarhum anaknya itu punya cita-cita tinggi menjadi anggota TNI/Polri atau kerja di luar negeri.

Baca juga: Tawuran Pelajar di Sukabumi, Satu Tewas, Dua Luka Berat

"Kami keluarga sangat kehilangan sekali. Makanya (perkara) ini harus dituntut tuntas," tutur warga Kecamatan Cidahu itu.

Nanung Rukmana, salah satu orangtua korban luka berat juga menyampaikan hal sama, bahwa para pelaku dihukum seberat-beratnya agar kapok dan menjadi efek jera bagi pelajar lainnya.

"Saya sangat miris sekali dengan kejadian ini. Makanya saya berharap agar pihak sekolah agar lebih mengarahkan murid-muridnya ke arah yang lebih baik lagi. Kejadian ini jangan sampai terulang kembali," kata Nanung.

Dia menuturkan, anaknya hanya satu-satunya sebagai anak tunggal mengalami luka sabetan senjata tajam pada bagian tangan sebelah kanan. Informasi dari rumah sakit pembuluh darahnya putus.

"Sekarang sudah pulang dari rumah sakit dan berada di rumah, tinggal pemulihan dan berobat jalan," tutur dia.

Menjadi tawuran pelajar terakhir

Satu orangtua korban luka berat lainnya, Irawan mengatakan, anaknya mengalami luka pada pinggang sebelah kiri, terdapat luka tusukan dalam yang diduga sabetan celurit.

Saat ini, anaknya sudah berada di rumah dan masih menjalani berobat jalan.

Dia menceritakan, sebelum anaknya mengalami luka pada waktu maghrib, anaknya ikut shalat berjamaah dengan dirinya.

Setelah itu, berpamitan akan reunian dengan anak-anak SMP-nya. Dia pun sempat klarifikasi ke temannya, dan betul akan ada reunian.

Baca juga: Fakta di Balik Tawuran Pelajar di Sukabumi, Gunakan Kode Acara hingga Ditetapkan 4 Tersangka

Namun, lanjut dia, saat akan pulang ke rumah, anaknya itu bertemu dengan teman-temannya SMK Pertanian di lokasi. Hingga akhirnya anaknya ikut nongkrong.

"Saya berharap kejadian tawuran ini yang terakhir. Dan para pelakunya dihukum seberat-beratnya," harap dia yang tinggal di belakang Pasar Cicurug, Puwasari.

Diberitakan sebelumnya, tawuran pelajar antara SMKN Pertanian Cibadak dengan SMK Teknika Cisaat terjadi di Pasar Cicurug, Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Minggu (3/11/2019) pukul 01.00 WIB.

Kejadian itu mengakibatkan satu orang tewas dan dua mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com