Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Ruwat Jagat, Cara Masyarakat Subang Sambut Musim Hujan

Kompas.com - 04/11/2019, 15:18 WIB
Farida Farhan,
Dony Aprian

Tim Redaksi


SUBANG, KOMPAS.com
- Masyarakat Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat menggelar Festival Ruwat Jagad Mapag Hujan. Festival itu bertujuan untuk menyambut musim hujan.

Festival yang digelar sejak Minggu (3/11/2019) diawali dengan gerakan gotong royong membersihkan aliran sungai, gorong-gorong dan irigasi untuk menyambut masuknya musim hujan.

Acara yang digagas oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi ini diikuti oleh ratusan warga.

Baca juga: Festival Pangan Jakarta, Upaya Menggerakkan Usaha Pangan yang Berkelanjutan

Bersama warga, Dedi membersihkan aliran air untuk mencegah adanya sumbatan yang bisa menyebabkan banjir. Saluran irigasi turut dibersihkan untuk mempersiapkan musim tanam.

Acara dilanjutkan dengan arak-arakan 40 tumpeng dan 1 tumpeng raksasa berdiameter 2 meter. Secara berurutan arak-arakan diisi oleh kesenian rengkong khas Sukaresmi, Sukabumi.

Kesenian khas Jawa Barat, Lais, dipertotonkan menjelang akhir acara. Kesenian ini menonjolkan aksi akrobatik seorang pria yang bergelantungan di atas seutas tali yang ditopang oleh tiang setinggi lebih dari 10 meter.

Aksi ini membuat para penonton menahan nafas dan berdecak kagum. Sebab, pemain Lais unjuk gigi tanpa alat pengaman apapun.

Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Warga Diingatkan Waspada DBD

Arak-arakan pada sore itu dilanjut dengan doa bersama untuk menyambut musim hujan. Acara berakhir dengan makan tumpeng bersama.

"Ruwat Jagat Mapag Hujan itu bukan kesenian, tapi kesiapan warga memasuki musim hujan untuk bersiap dengan menanam berbagai tanaman dan mengecek seluruh sumber air, irigasi dan lainnya," ucap Dedi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dedi juga mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kalau sampai tidak dijaga, sampah akan menyumbat dan menyebabkan banjir," ujar Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com