Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suhendri, Kakek yang Tolak Rp 10 Miliar demi Jaga Hutan: Idolakan Soekarno hingga Diperhatikan Mahasiswa Jepang

Kompas.com - 04/11/2019, 14:54 WIB
Zakarias Demon Daton,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Anak saya satu buka warung di atas. Dekat hutan sebelah sana," ucap Junarsa sambil menunjuk arah tak jauh dari lokasi kediamannya.

Jaga hutan sampai mati

Junarsa mengaku berkali-kali kedatangan calon pembeli yang menawar lahan. Namun keduanya sudah komitmen menjaga lingkungan sampai akhir hayat.

Kini, hutan seluas 1,5 hektar ini menjadi tempat penelitian kampus. Hanya saja, kunjungan lebih didominasi mahasiswa dari luar Kalimantan Timur.

"Mahasiswa di sini jarang sekali. Padahal generasi muda harus peduli pada lingkungan," kata dia.

Mahasiswa asal Jepang yang dulu pernah meneliti hutan kota miliknya sampai sekarang sering menghubungi kedua pasangan senja ini. Mahasiwa itu bekerja di Jakarta.

"Dia (mahasiswa Jepang) sekarang kerja di Jakarta. Sering telepon, tanya kabar ibu. Kalau ibu ada sakit, dia biasa kirim uang. Kadang sejuta, beda dengan mahasiswa-mahasiswa di sini. Tidak peduli," kata Junarsa.

Menurut Suhendri, Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara belum memberikan dukungan dana apa pun untuk pengembangan hutan kota. Pemda hanya memberi penghargaan bersifat administratif.

"Saya petani tapi saya punya hutan. Coba tanya pejabat-pejabat apakah mereka punya hutan, padahal mereka setiap hari bicara kelestarian lingkungan," kata Suhendri.

"Mestinya pemerintah membayar saya, karena saya sudah menyiapkan oksigen untuk kehidupan manusia di kota ini," candaSuhendri sambil tersenyum lebar.

Baca juga: Fakta Kakek Suhendri Tanam 1.000 Bibit di Lahan 1,5 Hektar, Jaga Hutan Selama 33Tahun

Suhendri panjang lebar bercerita pengalamannya merawat hutan. Setiap enam bulan sekali atau memasuki musim panas, kakek tiga anak ini selalu membersihkan semak-semak di pinggiran hutan guna mencegah kebakaran.

"Saya nggak khawatir soal kebakaran. Saya rutin bersihkan. Itu strategi saya menjaga hutan ini dari api," kata Junarsah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com