Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh 5 Hari untuk Angkat Perahu Bekas Belanda dari Dasar Bengawan Solo

Kompas.com - 04/11/2019, 14:12 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sejak Jumat (1/11/2019) lalu, upaya untuk dapat mengangkat ketiga perahu yang diduga bekas zaman kolonial Belanda dari dasar Bengawan Solo di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, terus berlangsung.

Menurut rencana, jika tidak ada aral melintang, pengangkatan ketiga perahu tersebut diprediksi membutuhkan waktu sekitar lima hari.

"Kalau semua proses dapat berjalan dengan lancar, ketiga perahu bisa diangkat ke permukaan pada Rabu (6/11/2019) lusa," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan Ismunawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/11/2019).

Baca juga: 3 Perahu Zaman Kolonial Belanda Mulai Diangkat dari Dasar Sungai Bengawan Solo

Tim harus dapat bergerak cepat lantaran musim hujan sudah mulai datang. Bila pekerjaan tidak sesuai rencana, debit air Bengawan Solo dipastikan akan bertambah tinggi seiring dengan datangnya waktu hujan.

Penelitiannya akan dilakukan setelah ketiga perahu rampung diangkat ke permukaan. Balai Kepurbakalaan Yogyakarta juga datang ke Lamongan dan ikut meneliti ketiga perahu tersebut.

"Jadi untuk saat ini biar diangkat ke permukaan dulu. Baru nanti kalau sudah di permukaan, akan kita teliti lebih lanjut secara bersama-sama," ucap dia.

Untuk penempatan ketiga perahu itu, Ismunawat mengatakan saat ini masih belum disepakati bersama oleh para pemegang kebijakan.

Ada dua tempat yang coba ditawarkan, yakni gedung Disbudpar Lamongan atau wisata Waduk Gondang di Kecamatan Sugio.

"Penempatan perahu sementara masih tarik ulur. Kami masih menunggu petunjuk dari Kemendikbud, kemungkinan kalau tidak di kantor saya, ya di wisata Waduk Gondang," tutur dia.

Baca juga: Perahu Diempas Ombak Malang, Satu Nelayan Meninggal

Kalaupun nanti ditempatkan di wisata Waduk Gondang, Disbudpar Lamongan bakal mengajukan syarat agar ketiga perahu disimpan di lokasi tertutup oleh atap atau berada di dalam ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com