Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi yang Hentikan Ambulans Kena Sanksi | Kisah Kakek Suhendri Sang Penjaga Hutan

Kompas.com - 04/11/2019, 05:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita populer nusantara di akhir pekan lalu diawali dengan kisah Suhendri, kakek berusia 78 tahun yang merintis hutan kota selama puluhan tahun di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Hingga saat ini, hutan milik Suhendri telah menjaga oksigen agar warga kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, tetap bisa menghirup udara segar.

Selain itu, berita tentang oknum polisi yang hentikan mobil ambulans akhirnya terken sanksi.

Oknum polisi tersebut akhirnya dinonaktifkan dari Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Tebingtinggi. Hal itu dilakukan setelah yang bersangkutan menjalani sidang disiplin.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Perjuangan Suhendri kakek 78 tahun jaga hutan kota

Ilustrasi hutan. Ilustrasi hutan.

Suhendri, kakek berusia 78 tahun asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ini berharap hutan buatannya di tengah Kota Tenggarong, akan terus dijaga dan dirawat.

Alasannya, perjuangan untuk menyediakan oksigen bagi masyarakat kota Tenggarong telah dirintisnya sejak 1986 itu sudah melalui cobaan yang tidakklah mudah untuk dilalui.

Dirinya menceritakan, sempat menolak tawaran senilai Rp 10 miliar untuk lahan 1,5 hektar miliknya.

“Saya tidak jual. Saya harap ada orang yang bisa melanjutkan merawat hutan ini meski pun bukan keluarga saya,” kata Suhendri, Kamis (31/10/2019) lalu.

Baca berita selengkapnya: Kisah Suhendri, Kakek 78 Tahun Menolak Rp 10 Miliar Demi Jaga Hutan

2. Heboh oknum polisi hentikan mobil ambulans

Polisi berhentikan ambulans karena bunyi sirineTangkapan layar Instagram Polisi berhentikan ambulans karena bunyi sirine

Seorang oknum polisi yang memberhentikan mobil ambulans yang dikemudikan Zulfan pada Sabtu siang (2/11/2019) di simpang empat Jalan KF Tendean, Tebingtinggi, akhirnya dinonaktifkan untuk sementara waktu dari Satlantas Polres Tebingtinggi.

Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi mengatakan, Brigadir UMP untuk sementara dibawa ke Sie Propam Polres Tebingtinggi untuk dilakukan pembinaan.

"Terus dalam pemeriksaan untuk dilaksanakan sidang disiplin. Sidang itu menunggu kelengkapan dari berita acaranya setelah itu kita kirimkan ke Bidkum Polda Sumut untuk pelaksanaan sidang," katanya.

Baca berita selengkapnya: Oknum Polisi yang Berhentikan Ambulans Dinonaktifkan dari Satlantas

3. Saat Wagub Babel tertibkan tambang liar

Rombongan Wagub Babel Abdul Fatah saat dievakuasi ke Mapolsek Sijuk, Belitung, Sabtu (2/11/2019).istimewa Rombongan Wagub Babel Abdul Fatah saat dievakuasi ke Mapolsek Sijuk, Belitung, Sabtu (2/11/2019).

Sejumlah barang milik anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kepulauan Bangka Belitung dirampas massa, saat upaya penertiban tambang timah ilegal di Desa Sijuk, Belitung.

Penertiban yang dilakukan Pemprov tersebut berakhir anarkistis. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, ada dompet dan ponsel milik anggota Pol PP yang hilang saat penertiban itu.

"Ini membuktikan upaya pemprov untuk mengelola tambang itu tidak mudah. Ada kendala dan risiko," kata Erzaldi kepada awak media di Pangkal Pinang, Sabtu (2/11/2019) malam.

Baca berita selengkapnya: Penertiban Tambang di Babel Berakhir Anarkistis, Dompet dan HP Petugas Dirampas

4. Viral Gubernur Kalteng marah saat Kalteng Putra keok dari Persib

Situasi panas saat Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran (kaos merah) turun ke lapangan dan memprotes wasit saat pertandingan antara Kalteng Putra vs Persib berlangsung di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, Jumat (1/11/2019).Tribunkalteng.com/Faturahman Situasi panas saat Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran (kaos merah) turun ke lapangan dan memprotes wasit saat pertandingan antara Kalteng Putra vs Persib berlangsung di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, Jumat (1/11/2019).

Berita tentang Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran nekat turun ke lapangan dari tempat duduknya dan memprotes keputusan wasit saat laga Kalteng melawa Persib Bandung menjadi viral.

Sugianto memprotes wasit yang sat itu memberi kartu merah salah satu pemain andalan Kalteng Putra, Petrich Steve Wanggai.

Tak hanya itu, Sugianto lalu mengaku kecewa dengan tindakan wasit tersebut dan mengaktakan kejadian semacam ini sudah beberapa kali disaksikannya.

"Jika seperti ini terus sepak bola kita susah majunya," ujarnya.
Pertandingan itu akhirnya dimenangkan oleh tim tamu Persib Bandung itu dengan skor telak 0-2.

Baca berita selengkapnya: Marah Saat Laga Kalteng Putra Vs Persib Bandung, Ini Kata Gubernur Kalteng

5. Di balik kematian dua makelar sapi alias blantik

Jasad Sukiro saat dievakuasi dari sungai, Minggu (3/11/2019). Sukirno dan rekannya Nursodik diduga tewas setelah diracun oleh pelaku berinisial M. (Foto: Humas Polres Lampung Tengah)KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Jasad Sukiro saat dievakuasi dari sungai, Minggu (3/11/2019). Sukirno dan rekannya Nursodik diduga tewas setelah diracun oleh pelaku berinisial M. (Foto: Humas Polres Lampung Tengah)

Dua blantik sapi yang tewas mengambang di sungai diduga tewas setelah diracuni saat disuguhi kopi oleh pelaku pembunuhan berinisial M.

Polisi saat ini masih memburu M. Seperti diketahui, kedua agen sapi itu, yakni Nursodik dan Sukirno, warga Lampung Timur.

Kasat Reskrim Lampung Tengah, AKP Yuda Wiranegara mengatakan, dari laporan keluarga korban Sukirno mengungkapkan korban telah menghilang sejak Kamis (31/10/2019) lalu.

Baca berita selengkapnya: Dua Agen Sapi Diduga Seruput Kopi Beracun Saat Bertamu

(Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya, Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur, Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Irfan Maullana, Michael Hangga Wismabrata, Abba Gabrillin, Khairin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com