Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dibunuh, Dua Agen Sapi Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

Kompas.com - 03/11/2019, 19:05 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com – Dua agen sapi (blantik) di Lampung Tengah ditemukan tewas mengambang di sungai.

Diduga, keduanya dibunuh oleh salah satu calon pembeli lantaran masalah utang piutang.

Keduanya yakni Nursodik dan Sukirno, warga Lampung Timur. Kedua korban ditemukan terpisah setelah dinyatakan menghilang sejak Kamis (31/10/2019) lalu.

Nursodik ditemukan di Sungai Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah pada Sabtu (2/11/2019).

Sedangkan jasad Sukirno ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi penemuan jasad Nursodik pada Minggu (3/11/2019) siang.

Baca juga: Fakta Baru Suami Istri Ditemukan Tewas Tergantung di Jembatan, Luka Robek di Leher

Kasat Reskrim Lampung Tengah AKP Yuda Wiranegara mengatakan, kasus pembunuhan ini terungkap saat warga setempat menemukan jenazah Nursodik yang tewas mengambang di sungai.

Dugaan pembunuhan terungkap saat Sukirno ditemukan sehari kemudian. Sukirno sendiri dilaporkan keluarganya tidak kembali ke rumah sejak Kamis kemarin.

Saat itu, Sukirno mengaku hendak bertemu calon pembeli yang mau membeli tiga ekor sapi.

"Pencarian pertama satu jenazah atas nama Nursodik ditemukan kemarin dan hari ini kembali ditemukan lagi satu mayat bernama Sukirno ditempat yang sama. Keduanya ditemukan berjarak 100 meter. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk di outopsi," kata Yuda saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Lampung, Minggu (3/11/2019).

Baca juga: Pemuda di Makassar Tewas Ditikam Usai Datang ke Acara Pernikahan dalam Keadaan Mabuk

Yuda mengungkapkan, pihaknya masih mengembangkan kasus pembunuhan dua orang agen sapi itu.

Diduga, keduanya dibunuh dengan cara diracun lalu dianiaya hingga tewas.

"Motif pembunuhan sampai saat ini belum diketahui karena pelaku belum ketangkap. Tapi dugaan sementara karena sapi atau masalah utang piutang antara korban dan pelaku," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com