Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDAM Salatiga Kekurangan Armada, Dropping Air Terganggu

Kompas.com - 03/11/2019, 11:06 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS. com - Kemarau panjang mengakibatkan beberapa daerah di Salatiga, Jawa Tengah, mengalami kekeringan.

Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, PDAM Salatiga harus melakukan dropping air setiap hari ke beberapa daerah.

Kepala Bagian Pelayanan Pelanggan PDAM Salatiga Surya Adji Pamungkas mengatakan, saat ini di PDAM Tirta Dharma memiliki dua truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter.

Baca juga: Tawarkan Spesifikasi Bentuk Tubuh Pekerja Seks, Muncikari Kasus PA Terancam UU ITE

Setiap hari, setiap truk setidaknya harus mengangkut dan mendistribusikan air sebanyak delapan kali.

"Karena keterbatasan armada tersebut, kami akui distribusi air ke masyarakat yang membutuhkan bantuan dropping air menjadi terkendala. Meski dropping air pasti sampai ke masyarakat, tapi kami minta juga bersabar," kata Adji, Minggu (3/11/2019).

Menurut dia, karena kekeringan sudah menjadi rutinitas di beberapa wilayah Kecamatan Argomulyo dan Sidomukti, idealnya ada penambahan truk tangki.

Dengan adanya penambahan armada tersebut, diharapkan bantuan dropping air bisa baik, adil, dan merata dalam waktu tidak terlalu lama.

Adji menambahkan, daerah yang rutin mendapat pasokan air saat kekeringan di antaranya Randuacir, Tetep, Randuares, dan sebagian wilayah Sidomukti.

"Order dari Satpol PP Salatiga hingga Desember ini saja sudah mencapai 400 kali. Itu belum termasuk bantuan dropping air dari organisasi masyarakat, LSM, lembaga lain, dan perkumpulan mahasiswa," kata Adji.

Sebagai langkah jangka panjang mengatasi bencana kekeringan yang selalu berulang, PDAM Tirta Dharma mengupayakan pembuatan sumur bor.

"Saat ini masih survei mencari tempat yang cocok buat sumur bor," kata Adji.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Kumpulrejo Eska Bayu Sukmawan mengatakan, hampir seluruh dusun di wilayahnya mengalami kekeringan.

"Ya memang selama ini setiap kemarau selalu kekeringan. Air mengandalkan dropping dan bantuan," kata Eska.

Menurut dia, ada sekitar 500 keluarga yang bergantung pada dropping air.

Mereka tersebar di wilayah Randuares, Salib Putih, dan Ngronggo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com