KOMPAS.com - Kabar meninggalnya pemain Timnas U-16 Alfin Farhan Lestaluhu membuat keluarga dan dunia sepak bola di Indonesia berduka.
Puluhan warga Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pun berbondong-bondong menjemput jenazah pesepak bola kebanggaan masyarakat Maluku itu di Bandara Pattimura Ambon, Jumat (1/11/2019).
“Kita dapat kabar duka itu tadi malam sekira pukul 12.00 WIT, dan tadi kita langsung jemput jenazah di bandara,” ujar Said Lestaluhu, salah satu kerabat Alfin saat dihubungi, Jumat (1/11/2019).
Seperti diketahui, Alfin meninggal dunia pada Kamis (31/11/2019) sekitar pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, setelah berjuang melawan penyakit infeksi otak atau encephalitis.
Ribuan warga mengantar jenazah Alfin ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum di kawasan Kampung Baru, Desa Tulehu, sekitar pukul 14.20 WIT atau selepas shalat Jumat.
Keluarga Alfin dan para pelayat tak kuasa menahan tangis saat prosesi pemakaman berlangsung.
“Kita benar-benar merasa sangat kehilangan sekali, tapi sebagai orang yang percaya, kita ikhlas dengan cobaan ini,” ujar Said.
Seperti diketahui, Alfin merupakan putra Desa Tulehu. Said menjelaskan, pihak keluarga tak mampu menahan rasa sedih karena kepergian almarhum begitu cepat.
Namun, Said mengaku, keluarga besar almarhum ikhlas dengan takdir Tuhan tersebut.
Kenangan akan Alfin terus terungkap. Salah satunya kisah Alfin saat harus mengungsi karena bangunan rumahnya rusak akibat terkena gempa yang melanda sebagian provinsi Maluku.
Hal itu terungkap melalui akun Instagram pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti, yang mengunggah foto Alfin beserta keluarganya yang tengah berteduh di sebuah tenda pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam unggahannya, pelatih asal Balikpapan itu juga turut mendoakan Alfin beserta masyarakat Maluku.
"Semoga Alfin dan saudara-saudara kami di Maluku selalu diberikan perlindungan, kesabaran, dan kekuatan," tulis Bima, seperti dikutip BolaSport.com dari Instagram.
Karir sepak bola Alfin dimulai dari Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan.
Saat itu, bakatnya mampu menyita perhatian Bima Sakti. Tidak butuh waktu lama, Alfin langsung menjadi andalan di skuad timnas U-16 Indonesia.
Debut internasionalnya adalah ketika menjadi bagian dari skuad timnas Indonesia yang berkompetisi di Piala AFF U-16 2019.
Saat itu, Bima Sakti mempercayakan posisi bek sayap kanan kepada pemain kelahiran 2004 itu.
Alfin pun turut membawa timnas U-16 meraih juara ketiga pada ajang tersebut setelah menang adu penalti melawan tuan rumah, Thailand.
Senada, Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua juga turu merasa kehilangan atas kepergian Alfin.
Bagi Abua, Alfin telah menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Maluku Tengah dan bagi Indonesia.
“Baik secara pribadi dan keluarga maupun selaku Bupati Maluku Tengah, saya mengucapkan rasa turut berduka yang mendalam atas kepergian almarhum Alfin Lestaluhu. Semoga almarhum tenang di sisi Allah SWT,” ungkap Abu.
Bagi Bima Sakti, eks pemain timnas Indonesia, Alfin merupakan sosok pemain muda yang bermental baja.
"Pemain yang selalu tampil maksimal tanpa kenal kompromi dan selalu siap dipasang kapan saja, mau dipasang 90 menit, 45 menit, 1 menit pun," tulis Bima Sakti dalam unggahannya.
"'Siap coach', itu sepenggal kata yang diucapkan Alfin ke saya dan selalu saya ingat, banyak kenangan indah di dalam dan di luar lapangan bersama Alfin. Suara azannya merdu sekali," tulis Bima menambahkan, seperti dilansir dari Bolasport.com.
(Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: David Oliver Purba, Jalu Wisnu Wirajati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.