Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Trenggalek Meluas, 60 Desa Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 01/11/2019, 22:12 WIB
Slamet Widodo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Sebanyak 46.000 liter air bersih yang terdiri dari satu tangki ukuran 24.000 liter, 18.000 liter dalam dua tangki, serta satu tangki ukuran 6.000 liter habis kurang dari  satu Jam.

Warga yang datang sebagian besar membawa wadah semampunya seperti jerigen besar, dan ember plastik.

Sebagian warga juga ada yang membawa tandon air ukuran besar dan selanjutnya kembali didistribusikan ke wilayah yang sulit dijangkau. 

Pendistribusian air bersih tersebut terpusat di tanah lapang yang berada di Desa Wonoanti.

Oleh warga, di tanah lapang tersebut disediakan sejumlah tandon air ukuran besar untuk menampung bantuan air bersih dari berbagai instansi maupun swasta.

Baca juga: Kekeringan di Karawang Meluas, Hujan Diperkirakan Baru Turun Desember

Novita mengimbau kepada warga untuk sementara agar bijak dalam menggunakan air bersih.

Disarankan, dalam satu hari dan setiap jiwa menggunakan air bersih sebanyak 15 liter. Sebab, untuk saat ini masih banyak warga yang membutuhkan air.

Bagi warga yang wilayahnya menjadi langganan kesulitan air bersih, mulai sekarang disarankan agar mendeposit air untuk persiapan musim kemarau ke depan.

Dangan cara menampung air hujan yang diberi treatment penyaringan yang baik, sehingga apabila memasuki kekeringan bisa sedikit membantu mencukupi kebutuhan air bersih.

“Air itu kita simpan seperti menampung air hujan dan menyaringnya, sehingga bisa difungsikan menjadi air siap pakai periode ke depan. Cara menghemat lainnya dengan cara menggunakan air sesuai dengan kebutuhan standar kebutuhan air yakni 15 liter per jiwa dalam sehari," ujar Novita di hadapan warga yang tengah mengantri air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com