Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motivator yang Tempeleng 10 Siswa Ajukan Penangguhan Penahanan

Kompas.com - 01/11/2019, 20:11 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Agus Setiawan, seorang motivator yang menjadi pelaku pemukulan terhadap 10 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Kota Malang, megajukan penangguhan penahanan.

Agus mengajukan penangguhan penahanan setelah dirinya dan para korban sepakat untuk berdamai.

Jika pengajuan penangguhan penahanan itu diterima, Agus berstatus sebagai tahanan kota.

Kuasa hukum Agus Setiawan, Alhaidary mengatakan, penangguhan penahanan itu diajukan pada Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Fakta Baru Motivator Tempeleng 10 Siswa, Mengaku Khilaf hingga Dikecam KPAI

 

Saat ini, pihaknya masih menunggu respons dari pihak Polres Malang Kota terkait pengajuan permohonan itu.

“Banyak yang mengajukan untuk jadi jaminan penangguhan penahanan. Tapi, yang diajukan jaminannya hanya istri dan anaknya,” kata Alhaidary, Jumat (1/11/2019).

Alhaidary mengatakan, pengajuan penangguhan penahanan itu karena mempertimbangkan kesehatan Agus.

Selain itu, antara Agus dan pihak korban sudah sepakat untuk berdamai. Namun, meski sudah berdamai, kasus hukum itu tetap berlanjut karena kasusnya bukan merupakan delik aduan.

Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan, belum menerima surat permohonan penangguhan penahanan itu.

Dony menegaskan bahwa Agus masih berstatus sebagai tahanan Polres Malang Kota.

Meski begitu, Dony mengatakan, penangguhan penahanan bisa dilakukan jika tersangka sedang dalam keadaan sakit.  

Baca juga: Katupkan Kedua Tangan, Agus Piranhamas Motivator yang Tempeleng 10 Siswa Minta Maaf

“Statusnya masih dalam penahanan. Namun, jika memang sakit, kami akan berkoordinasi dengan dokter. Semua bisa dilakukan demi kemanusiaan berdasarkan pada rekomendasi dokter,” ungkap dia.

Dony mengatakan, selain penangguhan penahanan sebagai tahanan kota, penangguhan penahanan juga bisa dilakukan dengan menjadikannya sebagai tahanan rumah sakit.

Diketahui, Agus Setiawan atau Agus Piranhamas ditetapkan sebagai tersangka setelah aksi pemukulannya terhadap 10 siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang viral di media sosial.

Aksi pemukulan itu terjadi pada Kamis (17/10/2019) saat Agus mengisi 'Seminar Motivasi Berwirausaha' di sekolah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com