Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Anak Korban Gawai, Dirawat Inap di RSJ hingga Kecanduan Video Porno

Kompas.com - 01/11/2019, 14:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Jumlah pasien anak kecanduan game online yang menjalani pengobatan di RSJD Kota Surakarta rata-rata dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga SMA kelas I.

"Akhir-akhir ini ada peningkatan (pasien anak kecanduan game online). Meskipun kadang datang tidak ada keluhan dengan kecanduan game, tidak. Ada yang tidak mau sekolah, tidak mau makan. Pada akhirnya disebabkan karena game itu," kata Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD Dr Arif Zainudin Kota Surakarta Aliyah Himawati di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2019).

Menurut Aliyah, jika sebelumnya sepekan hanya satu pasien, kini hampir setiap hari ada satu hingga dua pasien yang datang.

Baca juga: Cegah Anak Kecanduan Gawai, Wali Kota Bandung Siapkan Program Bagi-bagi Ayam

4. Ciri-ciri anak kecanduan gawai

Aliyah menyebut, anak kecanduan game dapat diketahui dengan ciri-ciri antara lain, setiap hari selalu memegang ponsel, tidak bisa melaksanakan tugasnya, suka membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar, dan mudah emosi.

Diakuinya, penggunaan gadget atau ponsel tidak bisa dibatasi. Sebab, dalam aktivitas apapun pasti menggunakan ponsel.

Tapi, bukan berarti penggunaan ponsel terhadap anak tidak bisa dicegah.

Agar anak tidak kecanduan game, seharusnya penggunaan ponsel hanya untuk kegiatan tertentu.

Misalnya mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, pada jam tertentu jika ada satu anggota keluarga tidak menggunakan ponsel, semua juga tidak menggunakannya.

Baca juga: 4 Fakta Menantu Curi Ratusan Emas Mertua, Kecanduan Judi "Online" hingga Terancam 7 Tahun Penjara

5. Ada pasien masih duduk di bangku SD

Anak-anak sedang menggunakan gadget di kelasshutterstock Anak-anak sedang menggunakan gadget di kelas

Dari delapan anak yang diduga kecanduan gawai di RSJD Kota Semarang, ada yang masih duduk di sekolah dasar.

Kedelapan anak itu harus dirawat dan menjalani terapi karena kondisi kejiwaannya.

Anak-anak tersebut marah ketika gawai diambil atau sudah tidak bisa diajak komunikasi karena sibuk dengan gawainya.

Menurut Psikolog Klinis RSJD Amino Gondohutomo Sri Mulyani di Semarang, Kamis (31/10/2019), apabila sudah tahap kecanduan, maka harus dilakukan pengobatan.

"Mengganggu aktivitas sehari-hari, kalau sudah sampai adiksi (candu) harus segera diobati. Kondisinya sudah tidak bisa diberitahu, mau tidak mau harus dengan obat untuk menenangkan," ujar dia.

Baca juga: Kecanduan Game Online, 8 Pelajar Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Khairina, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com