Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Kakek Kosmas, Meski Buta Jadi Pemulung untuk Nafkahi Keluarga

Kompas.com - 01/11/2019, 09:37 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com-Kosmas Dua (66), warga asal Keluarahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, NTT mengalami buta total sejak tahun 2005 silam.

Awalnya, dokter memvonis Kakek Kosmas menderita penyakit gula dan membuatnya buta. Ia berencana untuk operasi mata, tetapi tidak bisa terwujud lantaran ketiadaan dana. 

Ia pun pasrah dengan penyakit itu. Ia pun memutuskan tidak bekerja selama setahun.

Baca juga: Siswa SMK Hilang Saat Magang Sempat Minta Pulsa dan Berkabar Sedang di Laut Maumere

Diam di rumah, ternyata berdampak pada pendapatan ekonomi keluarga. Anak-anaknya pun terancam putus sekolah.

Karena itu, Kakek Kosmas yang sebelumnya bekerja serabutan dan penjaga gudang memulai pekerjaan baru yakni menjadi pemulung sekalipun buta.

Setiap hari,  Kosmas menyusuri lorong-lorong di kota Maumere untuk mencari sampah plastik. Ia acap kali muncul di samping toko-toko untuk memungut bahan-bahan di tempat sampah. 

“Saya sudah hafal jalan dan tempat-tempat di kota Maumere, jadi saya pakai rasa saja. Saya nekad bekerja supaya kami sekeluarga bisa makan. Kalau tidak kan, isteri dan anak saya bisa mati kelaparan,” ungkap kakek Kosmas kepada Kompas.com, Kamis (31/11/2019).

Ia menuturkan, pekerjaannya sejak tahun 2005, setiap pagi pukul 05.30 Wita, menyusuri jalan dan lorong-lorong di Kota Maumere untuk memungut barang rongsokan seperti kardus, botol kemasan plastik, dan aneka sampah yang bisa dijual kembali.

Kakek Kosmas mengaku tidak pernah khawatir akan terjadi bahaya yang mengancam seperti ditabrak kendaraan saat menyebrang jalan. 

Ia tetap setia menyusuri lorong-lorong khususnya di pertokoan untuk memungut barang-barang rongsokan di tempat sampah. 

“Ketika ada tanda lalu lintas lampu merah dan semua kendaraan berhenti saya berusaha lewat. Kadang, saya selalu usaha minta bantuan orang,” ungkap Kosmas.

Baca juga: Kala Warga Maumere Kibarkan Sang Merah Putih di Puncak Gunung Egon

Ia merasa bersyukur, karena selalu ada orang yang membantu setiap kali hendak menyeberang jalan. 

Kakek Kosmas mengatakan, tepat pukul 11.00, dirinya pulang ke rumah dengan membawa barang-barang rongsokan yang diisi dalam karung.

Maria Mimpiana, istri dari Kosmas Dua mengaku pasrah dengan keadaan yang menimpa sang suami tercinta. 

Setiap hari, Mama Maria ikut membantu suaminya memilah aneka barang rongsokan dan mengepaknya untuk dijual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com