Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Otak Pembunuh PNS Kementerian PU Habiskan Uang Korban | DPR Hadapi Tantangan Baru

Kompas.com - 01/11/2019, 06:58 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah polisi berhasil menangkap Yudi Tama Redianto (50), otak pelaku pembunuhan Aprianita (50), PNS Kementerian PU, fakta demi fakta pun mulai terungkap.

Ternyata, uang untuk pembelian mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 dengan harga Rp 145 juta digunakan Yudi untuk karaoke bersama perempuan lain usai menipu korban.

Dalam satu malam saja, Yudi mengaku bisa menghabiskan uang sebesar Rp 5 juta.

Berita ini otak pembunuh PNS Kementerian PU habiskan uang korban untuk foya-foya masih menjadi perhatian pembaca Kompas.com.

Sementara itu, berita DPR hadapi tantangan baru dengan kehadiran menteri-menteri muda juga manjadi sorotan pembaca.

Kehadiran menteri-menteri muda sebagai mitra Komisi X DPR akan menjadi tantangan sendiri.

Di antaranya Nadiem Makarim yang menakhodai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Whisnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menuntut kecepatan dan ketepatan anggota Komisi X dalam mengimbangi langkah mereka.

Beriku ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. Otak pembunuh PNS Kementerian PU habiskan uang korban untuk foya-foya

Yudi Tama Rianto (50) pelaku pembunuhan Aprianita (50) PNS Kementerian PU Palembang yang ditemukan tewas dicor, saat menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Jumat (25/10/2019).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Yudi Tama Rianto (50) pelaku pembunuhan Aprianita (50) PNS Kementerian PU Palembang yang ditemukan tewas dicor, saat menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Jumat (25/10/2019).

Saat diperiksa penyidik Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium) Polda Sumatera Selatan, Yudi Tama Redianto (50), otak pelaku pembunuhan Apriniata mengaku kalau uang milik korban sebesar Rp 145 juta dihabiskannya untuk karaoke bersama dengan perempuan lain.

Selama memegang uang korban, Yudi selalu datang ke tempat karaoke untuk berfoya-foya dan menyewa dua perempuan.

Dalam satu malam saja, pria bertubuh gempal ini mengaku bisa menghabiskan uang sebesar Rp 5 juta.

Akan tetapi, ia mulai kebingungan ketika korban menagih untuk meminta uangnya dikembalikan akibat mobil yang dijanjikan tak ada.

"Uangnya habis untuk karaoke dan senang-senang. Saya mulai bingung ketika korban menagih uangnya. Karena mobil itu tidak ada. Jadi saya rencanakan untuk membunuh korban," ujarnya.

Baca juga: Otak Pembunuh PNS Kementerian PU Habiskan Uang Korban untuk Foya-foya

2. DPR Hadapi Tantangan Baru

Muhaimin Iskandar dalam pengukuhan Syaiful Huda sebagai Ketua Komisi X DPR RI, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).Dok KOMISI X DPR Muhaimin Iskandar dalam pengukuhan Syaiful Huda sebagai Ketua Komisi X DPR RI, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengatakan, kehadiran menteri-menteri muda sebagai mitra Komisi X DPR akan menjadi tantangan tersendiri.

Kehadiran orang-orang muda kreatif seperti Nadiem Makarim yang menakhodai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Whisnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menuntut kecepatan dan ketepatan anggota Komisi X dalam mengimbangi langkah mereka.

"Komisi X akan hadapi tantangan baru salah satunya menteri usia 35 tahun. Menantang, menarik, berani,” ujar Muhaimin dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

“Saya tidak tahu kenapa Pak Nadiem (Makarim), mungkin karena kreativitasnya, tetapi bagaimanapun pandangannya tergantung Komisi X," katanya.

Begitu pun dengan Wishnutama. Ia dinilai orang yang menarik, menantang, berani, dan penuh tantangan. Kini, orang-orang kreatif menjadi-menteri.

Baca juga: Muhaimin Iskandar: DPR Hadapi Tantangan Baru, Salah Satunya Nadiem Makarim

3. Prostitusi online pelajar di Tasikmalaya, pelanggannya pejabat dan politikus

Lima orang PSK berusia remaja yang diduga dijajakan secara online di sebuah aplikasi media sosial di Kota Tasikmalaya diamankan Satreskrim Tasikmalaya Kota, Rabu (30/10/2019).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Lima orang PSK berusia remaja yang diduga dijajakan secara online di sebuah aplikasi media sosial di Kota Tasikmalaya diamankan Satreskrim Tasikmalaya Kota, Rabu (30/10/2019).

Satuan Sabhara Polres Tasikmalaya Kota, berhasil membongkar bisnis praktik prostitusi melalui media sosial yang melibatkan gadis berusia remaja di Kota Tasikmalaya, Rabu (30/10/2019) kemarin.

Lima perempuan berusia belia diamankan bersama tiga orang lelaki sebagai mucikarinya saat hendak bertransaksi dengan pelanggannya di salah satu hotel.

Kelima perempuan tersebut dijajakan oleh mucikari via chat di media sosial kepada konsumennya.

Wi (22) salah satu pekerja seks komersial (PKS) Kota Tasikmayala mengatakan, pelanggannya kebanyakan para pejabat dan politikus lokal daerah setempat.

"Dalam sehari paling melayani dua pria, itu pun kalau weekend. Karena kalau hari biasa paling hanya satu pelanggan. Pelanggan para pejabat dan politikus serta pengusaha di Tasikmalaya," ungkap Wi, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Prostitusi Online Pelajar di Tasikmalaya, Pelanggannya Pejabat dan Politikus

4. Ini sosok Martin Pratiwi, yang gugat Ashanty

Martin Pratiwi (tengah) bersama kuasa hukumnya seusai sidang perdana gugatan tehadap Ashanty di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2019).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Martin Pratiwi (tengah) bersama kuasa hukumnya seusai sidang perdana gugatan tehadap Ashanty di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2019).

Martin Pratiwi melayangkan gugatan perdata terhadap mantan rekan bisnisnya, Ashanty Hastuti alias Ashanty Hermansyah di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto, Jawa Tengah.

Banyak yang penasaran dengan sosok Martin Pratiwi, orang yang menggugat istri dari penyanyi Anang Hermansyah ini.

Tiwi, sapaan karibnya merupakan warga Purwokerto. Sebelum menjalin kerja sama bisnis dengan Ashanty, Tiwi mengaku telah lama menggeluti bisnis produk kecantikan, khususnya skin care.

Tiwi mengaku, awal mengenal Ashanty sekitar tahun 2015.

"Saya memang di dunia bisnis kosmetik sudah lama, sebelum kenal Mbak Ashanty sudah menggeluti bisnis ini," kata Tiwi seusai persidangan di PN Purwokerto, Kamis (31/10/2019).

Singkat cerita, mereka sepakat menjalin kerja sama membuat produk dengan brand Ashanty Beauty Cream dengan modal patungan masing-masing Rp 475 juta. Keuntungan dibagi kedua belah pihak.

Baca juga: Ini Sosok Martin Pratiwi, Warga Purwokerto yang Gugat Ashanty Rp 14,3 Miliar

5. Tahanan wanita bertato kabur saat dibawa dua petugas

Tahanan Kabur Fotonya diunggah dalam akun Instagram Kejaksaan Negeri GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Tahanan Kabur Fotonya diunggah dalam akun Instagram Kejaksaan Negeri Gunungkidul

Seorang tahanan wanita atas nama Dika Ratna Sari (26) kabur saat perjalanan selepas sidang di PN Gunungkidul menuju Lapas Kelas IIA Yogyakarta, tahanan tersebut kabur diduga karena kelalaian petugas, pada Rabu, 23 Oktober 2019 lalu.

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Gunungkidul, Ari Hani Saputri mengatakan, tahanan yang kabur memiliki beberapa ciri seperti tato di tangan kanan dan kiri.

Saat ini, pihaknya sudah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Dika, karena ia lari saat dibawa oleh dua orang petugas Kejaksaan Negeri Gunungkidul.

"Ya, untuk sementara itu dalam perjalanan kabur, untuk lebihnya nanti kami periksa. Ya, pastinya kemungkinan itu ada (kelalaian petugas) untuk seberapa besar kelalaian nanti kita periksa," kata Ari saat ditemui di kantornya, Rabu.

Baca juga: Tahanan Wanita Bertato Kabur Saat Dibawa Dua Petugas Kejaksaan

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Puta, Reni Susanti, Irwan Nugraha, Fadlan Mukhtar Zain, Markus Yuwono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com