Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Berakhir

Kompas.com - 31/10/2019, 18:29 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau berakhir hari ini, Kamis (31/10/2019).

Status siaga darurat ditetapkan sejak 19 Februari 2019 lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger mengatakan, alasan status siaga darurat karhutla tidak diperpanjang, karena Riau sudah memasuki musim hujan.

"Hari ini sudah berakhir dan tidak diperpanjang. Informasi dari BMKG, sekarang kan Riau sudah masuk musim hujan," ucap Edward saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Berkonotasi Masturbasi, Mobil Kopi Ngocok Yuk Diamankan Satpol PP

Meski begitu, menurut Edward, pemerintah tidak boleh lengah, agar karhutla tidak terjadi lagi di Riau.

Edward mengatakan, antisipasi akan dilakukan, terutama di wilayah yang rawan terjadi karhutla.

"Satgas (karhutla) juga masih ada di setiap kabupaten dan kota. Kita minta mereka tetap waspada, dan sewaktu-waktu kalau memang terjadi kebakaran, mereka sudah siap melakukan upaya pemadaman," kata Edward.

Baca juga: Bapak 10 Anak Nekat Curi Ponsel untuk Biaya Peringatan Kematian Istrinya

Sementara itu, Edward menyebutkan, sejak Januari-Oktober 2019, luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau sekitar 9.713,85 hektar.

Saat ini, kata Edward, sudah tidak ada lagi titik api dan asap yang muncul di Riau.

Menurut dia, keberhasilan memadamkan titik api dan asap berkat kerja keras Tim Satgas Karhutla Riau. Selain itu, pemadaman dibantu hujan.

"Dan tentunya kita mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kepala BNPB, Panglima TNI, Kapolri, KLHK dan seluruh stakeholder terkait yang membantu kita dalam penanggulangan karhutla di Riau," ucap Edward.

Pada pertengahan Februari, kebakaran hutan dan lahan sangat parah terjadi di Kecamatan Rupat.

Kebakaran yang terjadi di wilayah  berbatasan dengan Malaysia itu berlangsung hingga Maret.

Gambut yang dilalap api mengeluarkan asap yang sangat pekat, hingga menyelimuti permukiman warga.

Kemudian, memasuki awal September, titik panas bermunculan di Riau. Hampir di semua kabupaten dan kota mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Polda Jateng Bongkar Makam Ayah yang Dibunuh dan Dicor Anak Kandungnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com