Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jateng Bongkar Makam Ayah yang Dibunuh dan Dicor Anak Kandungnya

Kompas.com - 31/10/2019, 18:18 WIB
Tresno Setiadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah membongkar makam Rahadi, korban pembunuhan oleh anak kandungnya, Wahudin (28), Kamis (31/10/2019).

Dalam kasus tersebut, jasad Rahadi dikubur di septic tank dan dicor di samping kediamannya di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso dan jajaran Polres Tegal turut mendampingi untuk mengamankan lokasi, mengingat banyak warga yang ingin melihat jalannya pembongkaran makam.

Baca juga: Gadis 16 Tahun di NTT Diikat dan Dianiaya, Ini Motif Para Pelaku

Polisi harus membatasi akses masuk dengan memasang garis polisi dan terpal plastik melingkar di makam yang baru sehari itu.

Anggota tim dokter Polda Jateng, dr Istiqomah mengatakan, hasil otopsi menunjukkan korban meninggal akibat sabetan senjata tajam yang mengakibatkan luka di bagian leher hingga tembus ke punggung.

“Ada luka di leher dan juga di dagu, dan punggung. Luka paling parah di leher bagian bawah tembus sampai punggung,” kata Istiqomah.

 Meski demikian, Istiqomah meminta wartawan untuk menunggu hasil lengkap otopsi, setelah diserahkan ke penyidik kepolisian.

“Lebih lengkapnya nanti ada laporan visum ke penyidik,” kata dia.

Baca juga: Berkonotasi Masturbasi, Mobil Kopi Ngocok Yuk Diamankan Satpol PP

Sebelumnya, polisi telah menetapkan tersangka Wahudin yang tak lain adalah anak kandung korban.

Wahudin diduga mengalami gangguan kejiwaan. Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan observasi kejiwaan pelaku.

Nugroho mengatakan, pelaku kerap bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan.

"Pelaku itu diduga mengalami gangguan jiwa. Bolak-balik ke rumah sakit untuk periksa kejiwaan," kata Nugroho.

Meski demikian, saat berkomunikasi, Wahudin seperti layaknya orang normal.

Baca juga: Bapak 10 Anak Nekat Curi Ponsel untuk Biaya Peringatan Kematian Istrinya

Menurut Nugroho, pelaku pernah datang ke polsek dan meminta diantar untuk berobat ke rumah sakit. Saat itu, pelaku mengaku stres.

Kepada polisi, Wahudin mengaku menghabisi nyawa Ayahnya tersebut karena marah kepada Ayahnya.

Wahudin menuduh Ayahnya berselingkuh dengan tetangganya.

Wahudin membunuh Ayahnya dengan kapak dan mengubur jasadnya di septic tank dengan dicor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com