Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemu Struktur Bata Kuno di Kumitir Terima Penghargaan dari BPCB Jatim

Kompas.com - 31/10/2019, 14:38 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memberikan kompensasi kepada 2 warga penemu pertama situs purbakala di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kabupaten Mojokerto, Kamis (31/10/2019).

Kedua warga penerima penghargaan atau kompensasi tersebut adalah Muclison (49) dan Nurali (47). Keduanya warga Desa Kumitir yang berprofesi sebagai perajin bata merah.

Kompensasi kepada kedua penemu situs Kumitir tersebut diserahkan oleh Kepala BPCB Jawa Timur, Andi Muhammad Said, di lokasi penemuan situs.

Sebagai penemu dan pelapor benda purbakala, Muchlison dan Nurali mendapatkan penghargaan berupa uang, masing-masing Rp 1 juta.

Baca juga: Batu Bata Zaman Majapahit Ditemukan di Mojokerto, Apa Kaitannya dengan Situs Pataan di Lamongan?

"Ini merupakan bentuk apresiasi kepada warga yang mau melaporkan saat menemukan benda purbakala," kata Said saat ditemui seusai menyerahkan penghargaan.

Situs Kumitir ditemukan kedua perajin bata merah itu pada 19 Juni 2019. Benda purbakala yang ditemukan awalnya berbentuk struktur bata saat mereka menggali tanah baku pembuatan bata merah.

Struktur bata kuno yang ditemukan memiliki panjang 21 meter dengan arah orientasi utara-selatan. Struktur tersebut memiliki tinggi 70 sentimeter yang tersusun dari 12 lapis bata.

Andi Muhammad Said menjelaskan, pemberian penghargaan atau kompensasi kepada penemu benda bersejarah diberikan jika benda yang dilaporkan tersebut merupakan temuan signifikan.

Baca juga: Struktur Bata Kuno di Kumitir Mojokerto Tempat Pemujaan Raja Singasari

Menurut dia, struktur bata kuno berupa talud atau dinding penahan kawasan permukiman di Desa Kumitir, Kabupaten Mojokerto, merupakan temuan penting dan signifikan.

Nurali, penemu struktur bata kuno di Kumitir, mengungkapkan, saat menemukan bata kuno tersebut dirinya tergerak untuk melaporkan temuannya.

Langkah itu untuk menghindari adanya masalah di belakang hari.

"Kalau tidak dilaporkan, terus ada yang rusak, bisa-bisa yang terkena saya karena saya memanfaatkan tanah di sini," katanya saat ditemui Kompas.com.

Baca juga: Temuan Batu Bata Kuno Mirip Fondasi di Kediri Dipastikan Benda Purbakala

Situs Kumitir ditemukan di lahan milik Tono, warga Dusun Bendo, Desa Kumitir. Lahan itu disewakan kepada 10 perajin bata, termasuk Muchlison dan Nurali.

Setelah dilakukan ekskavasi, situs Kumitir yang ditemukan para perajin bata merah mulai menunjukkan bentuk berupa talud.

Struktur bata kuno berupa talud atau dinding penahan area permukiman tersebut memiliki panjang 200 meter yang membentang dari dari utara ke selatan.

Saat ini struktur yang bisa dibuka sepanjang 100 meter. Struktur bangunan kuno itu memiliki lebar 140 sentimeter dengan ketinggian struktur 80 sentimeter. 

Baca juga: Menengok Kondisi Segaran, Kolam Peninggalan Majapahit yang Kering

Struktur tersebut tersusun dari 14 lapis bata. Adapun ukuran bata memiliki panjang 32 sentimeter, lebar 22 sentimeter, serta memiliki ketebalan 6 sentimeter yang dibuat dengan teknik bata gosok.

Dari struktur yang berhasil dibuka, tampak pilar-pilar pada dinding di sisi timur. Adapun jarak antarpilar, yakni 5,5 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com