SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang bandar narkoba ditembak mati polisi karena mencoba kabur saat akan ditangkap, Minggu (27/10/2019) lalu.
Penembakan terjadi di Jalan Ketapang Laok Bangkalan, Jawa Timur.
Bandar narkoba berinisial H itu membawa 6,9 kilogram sabu yang diperkirakan nilainya sekitar Rp 7 miliar.
Untuk mengelabui petugas, 6,9 kilogram sabu itu dibungkus dalam kemasan produk teh Cina.
Baca juga: Dalam Sepekan, Polisi Tangkap 10 Bandar Narkoba di Cianjur
Wadir Reserse Narkoba Polda Jatim, AKBP Teddy Suhendiawan Syarif mengungkapkan, H terpaksa ditembak mati karena mencoba kabur saat ditangkap.
"Sempat menabrak motor polisi saat dihentikan," katanya saat paparan kasus di Mapolda Jatim, Rabu (30/10/2019).
Baca juga: Kelabui Petugas, Bandar Narkoba Selundupkan Sabu di Dalam Popok yang Dipakainya
H yang tercatat sebagai warga Jalan Sidoyoso Surabaya itu sudah dipantau polisi sejak masuk wilayah Madura melalui Jembatan Suramadu.
Di jalan Ketapang Laok, beberapa polisi dengan mengendarai motor mencoba menghentikan kendaraan roda empat yang ditumpangi H.
"Karena panik, H mencoba kabur dengan menabrak motor polisi yang menghalangi laju kendaraannya," katanya.
"Tembakan peringatan tidak diindahkan, lalu kami beri tindakan tegas."
Nama H diketahui polisi setelah menangkap GEP warga Simokerto, Jatim.
GEP yang merupakan anak buah H.
Baca juga: Akhir Perjalanan Irwan, Bandar Narkoba yang Tewas Tertembak di Kepala Saat Dikejar Petugas
Dari tangan GEP, diamankan barang bukti sabu hampir seberat 1 kilogram.
Polisi kata Teddy terus mengembangkan dan mendeteksi jaringan distribusi narkoba yang dikendalikan H.
"Sabu yang dibawa H adalah barang dari Malaysia yang akan diedarkan di wilayah Madura," ucapnya.
Baca juga: Ini Pengakuan Istri dari Bandar Narkoba yang Ditembak Mati di Samarinda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.