Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Selain Buat Pejalan Kaki, Trotoar Lebar di DKI Jadi Ruang Ekspresi Seni

Kompas.com - 30/10/2019, 21:20 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com – Revitalisasi jalur pedestrian atau trotoar di DKI Jakarta yang semakin lebar tentu menjadi berkah bagi para pejalan kaki.

Selain menambah kenyamanan mereka, trotoar yang semakin lapang juga dimanfaatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun ekosistem seni, olahraga, dan budaya.

Ya itu terjadi, karena sejak 2018 Pemprov Jakarta menggelar pertunjukan seni dan budaya di sejumlah trotoar yang ada di DKI.

Diantaranya adalah trotoar yang terintegrasi dengan Spot Budaya Taman Dukuh Atas, Stasiun MRT Senayan Pintu 1, Stasiun MRT Dukuh Atas, dan Spot Budaya Bundaran Senayan. Pertunjukan seni dan budaya di sana bisa dinikmati setiap Jumat sore mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.

Di trotoar yang terintegrasi dengan Spot Budaya Taman Dukuh Atas misalnya. Pemprov mengadakan pertunjukan di situ karena trotoarnya didesain juga sebagai sarana edukasi dan pusat budaya interaksi warga.

Jadi selain sebagai jalur penghijauan dan penyerap polusi di tengah kota, jalur pedestrian tersebut dilengkapi sarana skate board, spot ekspresi seni dan budaya, spot edukasi utilitas kota, dan anjungan pandang untuk melihat kemajuan kota Jakarta.

Tampak warga sedang beraktivitas di salah satu Taman Kota yang ada di Provinsi DKI JakartaDOK. Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tampak warga sedang beraktivitas di salah satu Taman Kota yang ada di Provinsi DKI Jakarta

Tak cukup sampai di situ, Pemprov DKI terus menghadirkan inovasi dengan membuat jalur pedestrian menjadi semakin menarik bagi warga Ibu Kota.

Contohnya pada tahun ini, Pemprov Jakarta menghadirkan seni mural di jalur pedestrian yang ada di Terowongan Jalan Kendal, Jakarta Pusat.

Di area yang dibangun dengan menggunakan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) ini, terdapat dua jenis mural. Pertama yang di sisi utara Terowongan Jalan Kendal dibuat para mahasiswa dari Universitas Paramadina.

Kedua, di sisi selatan, terdapat mural karya kolaborai dari seniman internasional Snyder (Berlin) dan Darbotz (Jakarta). Pembuatan murah ini sebagai bentuk perayaan Sister City Jakarta – Berlin.

Project ini merupakan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta, MRT Jakarta, bersama dengan unsur dari masyarakat, yaitu Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan iMural.

Inovasi lain dari pemanfaatkan jalur pedestrian yang sudah direvitalisasi adalah menggelar Musik Tepi Barat.

Digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Musik Tepi barat adalah program musik yang awalnya diadakan untuk memeriahkan pelaksanaan Asian Games 2018.

Namun karena menarik, pertunjukan musik di trotoar ini hingga kini terus berlanjut dengan menghadirkan kelompok-kelompok musik dan tari dari berbagai elemen masyarakat.

Warga bisa menemukan pertunjukan ini setiap Selasa dan Kamis di lima titik trotoar di sepanjang Jalan Jendral Sudirman dan MH Thamrin, termasuk di Terowongan Jalan Kendal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com