Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Swafoto di Tanjakan Tarahan, Lokasi Satu Keluarga Tewas Ditabrak Truk

Kompas.com - 30/10/2019, 18:10 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Menyusul tewasnya satu keluarga pengendara sepeda motor yang ditabrak truk saat berswafoto di Tanjakan Tarahan, Lampung Selatan, Polres setempat mengimbau agar pengendara tidak berhenti di jalur tersebut.

Kondisi Tanjakan Tarahan yang berlatar belakang pemadangan Teluk Bandar Lampung memang menggoda siapapun untuk berhenti sejenak dan berswafoto di lokasi itu, yaitu KM 21 – 22 Jalinsum, Desa Tarahan.

Namun, meski pemandangannya termasuk indah, Kasat Lantas Polres Lampung Selatan, AKP M Kasyfi Mahardika meminta agar para pengendara tidak berhenti di jalur tersebut.

“Jalur Tarahan sebenarnya bukan jalur aman dan bukan tempat pemberhentian kendaraan roda dua dan roda empat,” kata Kasyfi, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Terobos Barikade Paspampres, Pengungsi Gempa Maluku Berebut Swafoto dengan Jokowi

Pemandangan indah yang memakan korban

Diketahui, satu keluarga yang berswafoto di lokasi itu tewas setelah ditabrak truk pengangkut bahan makanan pada Minggu (27/10/2019) kemarin.

Satu keluarga terdiri dari suami istri dan kedua anak kecil yakni Jufebri Mars, Santiah (35) dan kedua anaknya Dini Pratiwi serta Dino Framdan (8). 

Keempatnya warga Desa Tanjung Aman, Kecamatan Kota Bumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara.

Terkait kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Tarahan, Kasyfi mengatakan, ada tiga tahap antisipasi kejadian tersebut terulang kembali.

Yakni tahap jangka pendek hingga jangka panjang.

Baca juga: Sopir Truk Penabrak Satu Keluarga Saat Swafoto Jadi Tersangka

Antisipasi

 

Tahap jangka pendek yakni  dengan pemasangan rambu-rambu, banner himbauan, pemasangan penerangan di turunan Tarahan, pemberian edukasi kepada pihak perusahaan angkutan barang dan penertiban ODOL di wilayah Lampung Selatan.

Tahap kedua jangka menengah yaitu rekayasa lalulintas, satu lajur menurun dan tiga lajur menanjak, penggantian water barrier ke pembatas beton, pemasangan CCTV di lokasi laka dan membuat pita kejut sebelum lokasi penurunan.

"Dan yang tarakhir jangka panjang yakni pemindahan jalur penyelamat ke lokasi POS dan pengikisan tebing jalan tarahan,” katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Gelagat Mencurigakan Tukang Gali Kubur | Swafoto, 1 Keluarga Tewas Ditabrak Truk

Kasyfi menambahkan, diharapkan kendaraan baik itu mobil ataupun truk yang melintas di Tanjakan Tarahan mengecek kondisi kendaraannya supaya rem tidak blong dan mengurangi kecepatan.

Sebab jalan Tarahan kondisinya menurun. Ia juga meminta pengendara tidak berhenti dan melakukan aktivitas apapun di jalur Tarahan.

“Jadi tidak boleh bagi pengendara ber-selfie di lokasi itu. Karena lokasi itu jalan raya dan bukan jalur berhenti kendaraan," katanya. 

"Tapi memang panoramanya alam dan lautan sehingga membuat pengendara berhenti.”

Baca juga: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Truk Saat Swafoto: Tidak Sebanding dengan Harga Nyawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com