Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Areal Kuburan Desa, Tengkorak dan Tulang Belulang Ikut Hanyut, Satu Makam Amblas

Kompas.com - 30/10/2019, 17:53 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Longsor terjadi di sebuah pemakaman di Desa Penungkiren, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang.

Akibat longsor tersebut, belasan kuburan itu terpaksa dipindahkan.

Informasi yang dihimpun, longsor yang terjadi di Dusun III Pamah, tersebut terjadi pada Minggu (27/10/2019) pagi.

Hingga Selasa (29/10/2019) warga masih berupaya memindahkan makam kerabatnya yang terancam ikut amblas. 

Baca juga: Tanah Retak di Garut, 24 Kuburan Dipindahkan

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Penungkiren, Pasangen Sembiring mengatakan bahwa pada Sabtu (26/10/2019) malam hujan terjadi di kawasan tersebut menyusul dengan terjadinya longsor.

Hujan deras terjadi hingga tengah malam.

"Karena tingginya curah hujan itu. Pada Minggu pagi, warga nampak kuburan itu amblas," katanya, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Tangis Keluarga Iringi Pemakaman PNS Kementerian PU yang Tewas Dicor

Tengkorak dan tulang belulang berserakan

Dikatakannya, akibat longsoran tersebut beberapa tengkorak dan tulang-belulang dari kuburan berserakan terbawa tanah longsor.

Sementara kuburan yang ikut amblas hanya satu. 

Menurutnya, kuburan yang lain dalam posisi genting karena berada  di pinggir. Warga pun bermufakat untuk memindahkannya.

Mereka menyepakati agar warga memindahkan kuburan kerabatnya ke lahan masing-masing. 

Baca juga: Ditemukan 346 Kuburan Massal, Kejagung Didesak Tuntaskan Tragedi 1965

Hingga saat ini, sudah sekitar 13 kuburan yang dipindahkan. Pemindahan masih berlanjut.

"Ke depan kita pindahkan ke lahan tanah wakaf kita. Kalau nanti kita dapat nanti bolehlah kita pindahkan ke tanah wakaf yang sudah ada," tuturnya.

Pasangen menambahkan bahwa saat ini pihak desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencari lahan kuburan yang baru. 

"Kami akan berupaya mencari lahan baru untuk dijadikan lahan kuburan," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com