BANDUNG, KOMPAS.com - Buntut penyerangan dan perusakan fasilitas SMA dan SMK di Bandung, pihak kepolisian bakal memanggil pihak terkait.
Pihak yang dipanggil seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan para kepala sekolah di Kota Bandung.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (30/10/2019).
Menurut dia, pemanggilan tersebut dilakukan untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada agar aksi brutal itu tidak meluas dan kembali terjadi dikemudian hari.
Baca juga: Buntut Penyerangan Sekolah di Bandung, Polisi Amankan 13 Orang Remaja
"Kita duduk bersama membahas permasalahan ini agar tidak berkembang menjadi masalah antarpelajar lainnya," katanya.
"Sekaligus melakukan upaya bersama melakukan langkah preventif dan preemtif, tidak hanya terfokus pada penindakan hukum tapi juga pencegahan di kemudian hari."
Seperti diketahui, polisi mengamankan 13 remaja yang diduga pelaku dalam aksi brutal perusakan fasilitas sekolah di Kota Bandung.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, hanya lima orang yang dilakukan pemeriksaan intensif.
Kelima orang itu terdiri dari empat orang pelajar, dan satu orang alumni dari salah satu SMK Negeri di Bandung.
Dikatakan, untuk mendalami kasus ini, pemanggilan pihak-pihak terkait ini akan dilakukan Irman, sesegera mungkin.
"Secepatnya, karena kita menggali keterangan dari saksi ataupun diduga pelaku. bagaimana motif terjadinya proses perselisihan antarpelajar ini," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Saling Ejek di Medsos Berujung Perusakan SMAN 10 Bandung
Diberitakan sebelumnya, penyerangan dan perusakan sekolah ini diawali dari selisih paham pascapertandingan persahabatan sepak bola Liga Pelajar Indonesia Kota Bandung.
Selisih paham terjadi lantaran antara suporter masing-masing sekolah mempermasalahkan logo tim lawan.
Kejadian perselisihan ini pada Jumat 25 Oktober 2019 di Lapangan Sidolig, Bandung
Perselisihan bahkan berlanjut di media sosial, siswa kedua sekolah tersebut terus saling ejek. Sedari Jumat, saling ejek di media sosial berlangsung hingga Minggu (27/10/2019).
Baca juga: Duduk Perkara Penyerangan SMAN 10 Bandung, Dipicu Saling Ejek di Medsos Usai Pertandingan Bola
Buntutnya, hingga pada Minggu 27 Oktober 2019 dini hari sekira pukul 03.09 WIB (subuh), terjadi perusakan SMK Negeri 2 di Jalan Ciliwung Bandung.
Kemudian sekira pukul 21.15 WIB terjadi perusakan Gerbang sekolah dan Pos Satpam SMA Negeri 10 Cikutra Bandung.
"Yang terduga pelakunya masing-masing berkelompok menggunakan sepeda motor," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Baca juga: Polisi Sebut Perusakan Sekolah di Bandung Murni Kriminal
Polisi telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi juga menganalisa kamera pengawas di daerah sekitar guna mengidentifikasi para terduga pelaku perusakan dan penyerangan masing-masing sekolah.
"Seluruhnya sejauh ini hasil koordinasi dan komunikasi yang dilakukan Satuan Bimmas Polrestabes Bandung sepakat menjaga lingkungan sekolah masing-masing," kata Trunoyudo.
Baca juga: Gara-gara Saling Ejek di Medsos, Pemuda di Bandung Saling Serang Sekolah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.