Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BATAN Luncurkan Wisata Teknologi Nuklir di Bandung

Kompas.com - 30/10/2019, 13:13 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Pemerintah Kota Bandung meresmikan program wisata teknologi nuklir di Kota Bandung, Jawa Barat.

Hal tersebut dilakukan guna mengedukasi dan mengubah persepsi teknologi nuklir di masyarakat.

"BATAN menyelenggarakan pameran gelar teknologi bersama dengan peresmian BATAN yang dijadikan destinasi wisata teknologi," kata Kepala BATAN Anhar Riza Antariksawan dalam gelaran pameran hasil Litbang BATAN di Kantor BATAN Bandung, Jalan Taman Sari, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Fakta Lengkap Penyerangan SMAN 10 Bandung, Saling Ejek Logo Sekolah hingga Pasca-Pertandingan Sepak Bola

Seperti diketahui, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang teknologi nuklir, pada 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung.

"Di sini (BATAN Bandung) merupakan nuklir pertama yang diresmikan oleh Presiden Soekarno dan banyak sekali hasil penelitian dari BATAN, itu ingin kami pamerkan juga. Kami ingin berdayakan daerah ini untuk edukasi publik, apa itu iptek nuklir," kata Anhar.

Kepala PSTNT Jupiter Sitorus Pane mengatakan, pihaknya juga meresmikan ruang pamer di BATAN Bandung.

Dengan begitu, pihaknya mempersilakan bagi masyarakat yang ingin berkunjung untuk melihat hasil penelitian BATAN periode 2015-2019 di ruang pameran.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengunjungi beberapa fasilitas penelitian yang dimiliki PSTNT - BATAN.

“Setiap hari Senin dan Selasa, Reaktor TRIGA 2000 dibuka sebagai salah satu destinasi wisata teknologi nuklir," kata Jupiter.

Jupiter berharap, obyek wisata teknologi ini dapat membuat masyarakat semakin memahami dan mencintai teknologi nuklir, serta mendukung pemanfaatan teknologi nuklir bagi kesejahteraan bangsa.

Pameran kali ini pun menjadi ajang pertangungjawaban PSTNT - BATAN kepada masyarakat dan evaluasi perkembangan teknologi nuklir yang sudah dicapai dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Evaluasi ini digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kemajuan yang signifikan bagi bangsa ditinjau dari sisi produk isotop, jasa iradiasi dan analisis, rekayasa keteknikan, penelitian dan pengembangan, dan sumber daya manusia.

Berbagai hasil litbang ditampilkan dalam pameran ini, seperti beberapa produk isotop yang dihasilkan reaktor TRIGA 2000, kemudian hasil analisis yang memanfaatkan teknologi nuklir untuk keperluan penelitian yang selama ini dilakukan di laboratorium PSTNT – BATAN.

Di bidang rekayasa teknik, akan dipamerkan berbagai produk komponen dan sistem yang sudah dihasilkan oleh tenaga ahli BATAN.

Misalnya, batang kendali reaktor dan komponen-komponen lain. Produk rekayasa teknik yang paling komprehensif yang akan ditampilkan adalah hasil desain dasar konversi reaktor.

Selain itu, juga akan ditampilkan keterlibatan SDM dalam kancah ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir baik secara nasional maupun internasional.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap obyek wisata teknologi ini mampu memberikan edukasi iptek nuklir kepada masyarakat.

Selain itu, dapat mengubah persepsi nuklir sebagai bahan berbahaya menjadi sesuatu yang bisa di manfaatkan bagi kehidupan.

Hadirnya wisata teknologi ini juga melengkapi sarana wisata di Bandung yang sudah ada seperti kuliner dan mode.

"Saya melihat, kalau dengar nuklir masyarakat takut, padahal nuklir itu sesungguhnya punya dua hal untuk perdamaian dan pemanfaatan. Opini seperti ini, kita mulai kasih tahu masyarakat," kata Oded.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com