Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Hari Ketiga, Jenazah Turis Belarusia Belum Ditemukan

Kompas.com - 30/10/2019, 11:14 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Pencarian jenazah turis asal Belarusia, Siarhei Barbushyn (34) yang terjatuh di Tebing Tanjung Mebulu, Jalan Batu Lesung, Banjar Karang Boma, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, belum membuahkan hasil, hingga hari ini, Rabu (30/10/2019).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Hari Adi Purnomo mengatakan, pencarian hari ini difokuskan di area laut dengan menggunakan kapal karet.

Luas area yang disisir sejauh 25,39 mil laut.

"Pencarian dimulai pukul 06.30 Wita, berangkat dari Benoa," kata Hari saat dikonfirmasi.

Baca juga: Turis Belarusia Jatuh Saat Foto di Tebing, Tim SAR Bali Menyusuri Area Laut

Ia menyampaikan, hari ini cuaca cukup baik, sehingga mendukung proses pencarian.

Proses pencarian ini melibatkan sekitar 21 petugas mulai dari Basarnas, Balawista, dan Polda Bali.

Adapun, pada pencarian Selasa kemarin, tim Basarnas sempat menggunakan helikopter. Pencarian dilakukan hingga pukul 18.30 Wita.

Baca juga: Operasi Zebra 2019, Pengendara Diberi Kue Ulang Tahun hingga Cokelat

Turis asal Belarusia itu jatuh dari atas tebing di Tanjung Mebulu, pada Minggu (27/10/2019), sekitar pukul 18.00 Wita.

Kepala Polsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus menduga korban terjatuh setelah swafoto di tepi tebing.

"Iya benar, informasi awalnya dia selfie," kata Yusak saat dihubungi.

Yusak menambahkan, saat itu jenazah belum bisa dievakuasi karena hari sudah gelap.

Selain itu, posisi korban berada jauh di dasar tebing dan ombak dalam keadaan pasang atau tinggi.

Yusak menambahkan, korban hanya seorang diri ke lokasi kejadian.

Kemudian, sekitar pukul 18.00 Wita, seorang pecalang bernama Subeno mendapat info dari masyarakat bahwa ada warga negara asing yang terjatuh dari atas tebing dengan ketinggian kurang lebih 113 meter.

Selanjutnya, petugas dari Basarnas datang untuk mencoba evakuasi. Namun, evakuasi tak bisa dilakukan dan menunggu keesokan paginya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com