Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Saling Ejek di Medsos Berujung Perusakan SMAN 10 Bandung

Kompas.com - 30/10/2019, 10:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Video tentang aksi brutal sejumlah pemuda menyerang dan merusak fasilitas SMAN 10 Bandung menjadi viral di media sosial.

Menurut polisi, peristiwa tersebut terjadi di Kota Bandung, Jalan Cikutra, Minggu (27/10/2019) malam.

Selain itu, polisi menengarai penyerangan tersebut berawal dari saling ejek di media sosial pasca-pertandingan sepak bola antar pelajar di Lapangan Sidolig, Kota Bandung.

"Jauh sebelum kejadian di SMAN 10 Bandung, ada selisih paham dengan sekolah SMK 2 Bandung pasca-adanya pertandingan persahabatan olahraga sepak bola Liga Pelajar Indonesia Kota Bandung antarsuporter yang mempermasalahkan logo masing-masing sekolah pada Jumat 25 Oktober 2019 di Lapangan Sidolig Bandung," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (29/10/2019).

Baca juga: Gara-gara Saling Ejek di Medsos, Pemuda di Bandung Saling Serang Sekolah

Seperti diketahui, pertandingan sepak bola Liga Pelajar Indonesia Kota Bandung di Lapangan Sidolig itu digelar pada Jumat, 25 Oktober 2019.

Saat itu, suporter mempermasalahkan logo masing-masing sekolah. Tak disangka, saling ejek juga berlanjut di media sosial.

Akibat saling ejek itu, berbuntut pada perusakan SMK 2 Jalan Ciliwung Bandung pada Minggu, 27 Oktober 2019 dini hari sekitar pukul 03.09 WIB (subuh).

Lalu, aksi perusakan terjadi di gerbang sekolah dan Pos Satpam SMAN 10 Cikutra Bandung sekitar pukul 21.15 WIB.

"Aksi berlanjut pada Minggu 27 Oktober 2019 dini hari sekira pukul 03.09 WIB (subuh) terjadi pengerusakan di sekolah SMK 2 Jl Ciliwung Bandung dan dilanjutkan sekira pukul 21.15 WIB terjadi pengerusakan Gerbang sekolah dan Pos Satpam SMAN 10 Cikutra Bandung, yang terduga pelakunya masing-masing berkelompok menggunakan sepeda motor," kata Truno.

Polisi imbau pelajar tak terprovokasi 

Sementaar itu, polisi memastikan, kasus penyerangan dan perusakan sekolah termasuk tindakan kriminal.

"Perbuatan tersebut murni kriminal (tindak pidana), apalagi sasaran perusakan adalah tempat sekolah atau pendidikan di mana aset bangsa dalam hal ini anak murid sebagai penerus. Siapa pun pelakunya, ia berniat melakukan pembodohan kepada anak bangsa, dan harus menjadi lawan kita bersama. Mengancam dunia pendidikan dalam rangka mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia," kata Truno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2019).

Polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi di kedua sekolah dan menganalisa rekaman kamera pengawas untuk mengidentifikasi para terduga pelaku perusakan di masing-masing sekolah.

Selain itu, polisi mengimbau sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk menjaga dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

"Tidak terpengaruh provokatif melalui medsos maupun interaksi nyata lainnya, masing-masing orangtua dan guru siswa/murid lakukan pembinaan pengawasan kepada siswa atau murid," kata Truno.

(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Khairina, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com