Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bripka Ralon Manurung Bangun Sekolah di Dusun Terpencil di Riau: Rela Jual Perhiasan Istri

Kompas.com - 30/10/2019, 07:43 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Mendapat cerita soal mirisnya bangunan sekolah, Ralon jadi teringat semasa ia sekolah bersama anak suku Sakai di SD 058 Kandis, Kabupaten Siak.

Kala itu, untuk pergi ke sekolah harus menempuh belasan kilometer.

Karena sudah punya pengalaman masa sulit bersekolah, Ralon bertekad untuk membantu membangun sekolah di Dusun Sialang Harapan.

Ralon dan istri akhirnya berembuk dan sepakat untuk membantu membangun sekolah dasar.

Sekolah dasar itu sudah ada sejak 2006, yang berada di bawah naungan SD Negeri 010 di Desa Batu Sasak.

Namun, dari tahun ke tahun bangunan sekolah yang terbuat dari kayu semakin rusak dan tidak layak digunakan.

Meski kondisi yang tak memprihatinkan, anak-anak Dusun Sialang Harapan mau tak mau menggunakan gedung sekolah itu.

"SD 010 ada di Desa Batu Sasak. Jaraknya jauh. Anak-anak harus menempuh hutan dan menyeberang sungai. Kalau air sungai naik, mereka enggak bisa ke sekolah," kata Ralon.

Jual perhiasan istri

Untuk membangun gedung sekolah secara permanen, Ralon menghabiskan uang sekitar Rp 14,5 juta. Sekolah yang dibangun memiliki dua ruangan belajar.

Namun, untuk berbuat kebaikan ini, Ralon terpaksa menjual perhiasan istrinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com