Saat Raja Penawar Sembiring memasukkan setoran kliring kedua dengan tujuan PT Supernova berupa 1 lembar warkat bilyet giro CIMB Niaga No AAR 332078 dengan nilai nominal sebesar Rp 3.610.574.000.
Raja Penawar Sembiring lalai dalam melakukan setoran kliring bilyet giro CIMB Niaga No AAR 332078 sebesar Rp 3.610.574.000.
Ia ternyata hanya menggantikan nilai nominal yakni sebesar Rp 3.610.574.000 tanpa melakukan pengecekan sumber dana dan tujuan transfer dana.
Dana sebesar Rp 3.610.574.000 tersebut akhirnya masuk ke rekening BNI atas nama terdakwa PT Darma Utama Metrasco. Padahal, dana itu seharusnya terbukukan ke rekening PT Supernova No 13733998 yang berada di Jakarta.
Baca juga: Pegawai Bank Salah Transfer, Nasabah Divonis Bersalah dan Didenda Rp 4 Miliar
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin yang dikonfirmasi mengungkapkan, saat pintu kamar yang ditinggali Murni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.
Dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.
"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.
Arif mengatakan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan lalu.
"Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya. Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya. Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Balita 2 Tahun Ditemukan Memeluk Jenazah Ibunya di Kamar
Paidi, seorang pemulung asal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang sukses bertanam porang banyak menginspirasi para petani di seluruh Indonesia.
Buku tamu yang disediakan di rumahnya penuh dengan tulisan nama dan asal-usul warga yang ingin berguru bertanam porang kepada Paidi.
"Sejak cerita saya viral, banyak yang berdatangan ke sini. Ada dari Sumatera, Lampung, Medan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, hingga NTT. Tak ketinggalan banyak yang datang dari kabupaten di wilayah pulau Jawa," ujar Paidi yang ditemui Kompas.com, Jumat (25/10/2019) siang.
Paidi bercerita, bukan tanpa alasan gampangnya menjadi petani sukses setelah bertanam porang.