Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Bangun Ulang STISIP Ilmiah Yapis Wamena yang Rusak

Kompas.com - 29/10/2019, 14:19 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Barat, pada 23 September 2019 lalu, menyebabkan ratusan bangunan hangus terbakar.

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Amal Ilmiah Yapis Wamena, merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah.

Setidaknya, 25 ruangan, termasuk 3 laboratorium, 4 mobil, 14 motor dan 1 bus hangus terbakar.

Pada Senin (28/10/2019), Presiden Joko Widodo mengunjungi Wamena.

Baca juga: Jokowi Akui Ada Ketimpangan Pembangunan di Wilayah Timur Indonesia

Jokowi meminta seluruh proses rekonstruksi dipercepat.

"Pernyataan Pak Presiden kemarin dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh paguyuban, semua sebelum medio 2020 sudah harus selesai," ujar Ketua Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) di Tanah Papua Mansur M di Jayapura, Selasa (29/10/2019).

Ia menyebut, staf Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah meninjau langsung bangunan di STISIP Ilmiah Yapis Wamena.

Dipastikan, pemerintah pusat akan membangun ulang seluruh bangunan yang rusak, beserta fasilitasnya.

"Total kerugian sekitar Rp 30 miliar, itu standar minimal kita dan kalau ketentuan PUPR akan lebih tinggi lagi," kata Mansur.

Mansur menyebut, total mahasiswa yang terdaftar mencapai 2.000 orang.

Namun, dari jumlah tersebut, hanya 1.200 mahasiswa yang aktif bekuliah.

Setelah kerusuhan terjadi, baru sekitar 1.100 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan.

Untuk menjalankan aktivitas perkuliahan, pihak yayasan harus menyewa Mal Wamena yang hingga kini belum terpakai.

"Sekarang perkuliahan kita sewa gedung di Wemena, lalu kita pinjam auditorium Basarnas yang waktu itu kita bangun. Kita sekat aulanya menjadi tempat perkuliahan, yang penting bangku dan kursi ada," ujar Mansur.

Dari sekitar 40 dosen yang sebelumnya mengajar di STISIP Ilmiah Yapis Wamena, kini baru 23 orang yang telah aktif mengajar.

Sementara, sisanya memilih untuk mengajukan cuti, karena masih merasa trauma.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin.

Dalam kunjungannya, Presiden melihat langsung sisa-sisa bangunan yang hangus terbakar saat kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September 2109.

Kepada wartawan, Presiden mengaku telah memerintahkan Kementerian PUPR dibantu oleh TNI untuk mempercepat rekronstruksi dan pembangunan di Wamena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com