Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Mogok Kerja, Pasien RSUD Kondosapata Mengeluhkan Pelayanan

Kompas.com - 29/10/2019, 11:59 WIB
Junaedi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Kesal karena gaji mereka tak kunjung dibayarkan manajemen selama tiga bulan terakhir, puluhan perawat di RSUD Kondosapata, Mamasa, Sulawesi Barat menggelar aksi mogok kerja.

Pelayanan publik dan aktivitas kantor di RSUD menjadi berhenti pada Selasa (29/10/2019).

Para pasien yang hendak berobat mengeluhkan pelayanan publik di rumah sakit, lantaran tak ada petugas atau perawat yang melayani mereka.

Petugas rumah sakit yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, aksi mogok perawat tersebut dilakukan karena gaji mereka sejak Juli hingga September 2019 belum juga dibayarkan.

Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Bikers Bagi-bagi Es Buah ke Pengguna Jalan

Tak hanya melakukan aksi mogok kerja, para perawat juga kompak meninggalkan asrama tempat mereka menginap hingga tampak kosong melompong.

Pintu asrama mereka hanya dipenuhi dengan sejumlah tempelan kertas yang berisi tuntutan dari para tenaga kontrak yang melakukan mogok kerja.

Selain persoalan gaji, para tenaga honorer ini juga meminta pihak rumah sakit melengkapi  alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis saat melakukan pelayanan medis di rumah sakit.

Sebab, hal itu demi keselamatan mereka dalam bekerja.

Mogoknya sejumlah perawat tenaga kontrak di rumah sakit ini mengakibatkan pelayanan menjadi terhambat.

Tampak hanya petugas pegawai negeri sipil yang melakukan pelayanan kepada pasien.

Meski minim tenaga perawat, manajemen rumah sakit berupaya tetap memberikan pelayanan kepada pasien.

Fungsi yang selama ini dijalankan perawat, terpaksa diambil alih oleh dokter dan tenaga medis yang tersisa.

Aruan pitu, salah satu keluarga pasien yang dirawat di RSUD tersebut mengaku keluarganya sempat terlambat diperiksa, akibat tenaga medis yang kurang.

“Sejak pagi tadi tidak ada perawat yang melayani pasien dan keluarganya. Kita berharap agar pelayanan bisa segera normal dan pasien bisa terlayani dengan baik,” kata Arruan Pitu.

Tanggapan manajemen

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Adriana Randabunga membenarkan bahwa saat ini sejumlah tenaga kontrak yang bekerja di RSUD kondosapata Mamasa tidak masuk kerja.

Mereka protes mengenai pembayaran gaji yang terlambat.

Adriana mengatakan, seharusnya gaji paling lambat dibayarkan pada pekan kedua Oktober 2019.

Namun, karena terkendala pada anggaran perubahan, pembayaran gaji honorer molor hingga saat ini.

“Benar, memang sampai hari ini gaji honorer belum dibayarkan, itu karena DIPA anggarannya belum turun, tapi paling lambat kita upayakan bulan ini smeua gaji honorer terbayarkan,” kata Adriana.

Menurut Adriana, DIPA anggaran perubahan pemerintah daerah hingga kini belum terbit, sehingga belum bisa dilakukan pencairan. Hal tersebut menjadi kendala pembayaran gaji tenaga kontrak.

Adriana mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada perwakilan tenaga kontrak bahwa gaji akan dibayarkan paling lambat pada 30 Oktober 2019.

Sementara itu, terkait tuntutan tenaga kontrak untuk pengadaaan bahan habis pakai atau APD, pihaknya mengaku masih dalam proses pengadaan.

Baca juga: Pilkada Solo: Manuver Gibran ke PDI-P dan Cucu Bung Karno Didekati Gerindra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com