Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Sumpah Pemuda, 9 Pemanjat dari Aceh hingga Papua Kibarkan Merah Putih di Tebing Tertinggi Jatim

Kompas.com - 28/10/2019, 20:32 WIB
Slamet Widodo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Memperingati hari Sumpah Pemuda, sebanyak sembilan pemanjat profesional dari Aceh hingga Papua mengibarkan bendera merah putih di tebing Sepikul Trenggalek, Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Senin (28/10/2019).

Tebing Sepikul merupakan tebing tertinggi di Jawa Timur, dengan ketinggian 350 meter.  

“Ukuran bendera yang kami bentangkan sepanjang 30 Meter dan lebar 20 Meter. Dinaikkan di ketinggian 350 meter dari dasar tebing,” ujar Ketua Pelaksana Khairul Fuadi usai kegiatan pengibaran, di lokasi, Senin.

Baca juga: Sumpah Pemuda, Menristek: Di Tangan Pemuda, Indonesia Maju!

Sembilan pemanjat sekaligus sebagai tim pengibar bendera berasal dari Jawa Timur, Aceh, Papua, Kendari, Jawa Tengah, serta daerah lain.

 

Secara perlahan, para pendaki membawa bendera naik menyusuri tebing Sepikul. Setelah sampai di puncak, bendera ditarik oleh para pemanjat.

Sebagian menarik tali pengait bendera, sebagian lagi memandu bendera merah putih hingga terbentang sempurna.

“Metode pengibaran kita bagi sisi kira kanan sebagai penarik, serta sebagian pemandu bendera,” ujar Khairul.

Setelah bendera raksasa terbentang sempurna di tebing, dilanjutkan pelaksanaan upacara peringatan Sumpah Pemuda.

Tiupan angin yang sangat kencang ketika berada di ketinggian merupakan kendala selama proses pembentangan.

Sehingga, bendera berkibar tidak terkendali ketika angin bertiup kencang. 

Meski demikian, pengibaran bendera serta upacara terus dilaksanakan dan berjalan lancar.

Lokasi tebing Sepikul ini sengaja dipilih karena merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Selain itu, tebing tersebut juga sering digunakan kegiatan pengibaran bendera ketika upacara Hari Kemerdekaan RI secara rutin.

 

Komandan Korem 081 Dhirotsaha Jaya Kolonel Inf Masduki menjelaskan, tebing Sepikul seolah sebagai simbol kesatuan yang kokoh.

Kondisi tebing yang besar dan kokoh sebagai tempat yang tepat untuk menopang merah putih.

“Intinya kita tetap bersatu, memajukan Indonesia ke depan. Tidak saling menjatuhkan, bentrok, dan lain-lain,” ujar Masduki yang juga merupakan inspektur upacara dalam kegiatan ini.

Baca juga: Pada Hari Sumpah Pemuda, 27 Desa di Kepri Terang Benderang

Upacara bendera diikuti oleh puluhan komunitas dan organisasi kepemudaan yang ada di Trenggalek, serta komunitas panjat tebing dari berbagai daerah seluruh nusantara.

Kegiatan ini juga dihadiri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Persiapan pembentangan bendera dilakukan sejak 19 Oktober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com