Liesje mengungkapkan, proses belajar mengajar di sekolah itu tidak lancar, karena sering menunggu guru dari luar.
Setelah ditelusuri, pukul 07.00 Wita para siswa belum ada di sekolah. Bahkan, tidak pernah ada upacara bendera.
Pembayaran gaji guru juga tidak menentu dari yayasan. Sehingga guru gonta-ganti yang mengajar.
"Berdasarkan temuan-temuan itu, maka dengan berat hati izin operasional SMK Inchthus dicabut hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebagai pembelajaran juga, akun data pokok pendidikan (Dapodik) sekolah tersebut kami akan blokir sementara," ujar Liesje.
Dinas Pendidikan memiliki solusi bagi para siswa yang ada di SMK Inchthus.
Para siswa kelas XII akan dipindahkan ke sekolah terdekat. Namun, itu pun harus ada rekomendasi orangtua dan sekolah tersebut menerima. Sebelumnya, para siswa juga akan dites.
"Apakah memang mampu di kelas XII. Orangtua harus mengantar dan siap menandatangani tata tertib sekolah," ujar dia.
Baca juga: Siswa SMK yang Tikam Gurunya hingga Tewas Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Hal yang sama juga akan dilakukan bagi siswa kelas X dan XI. Mereka akan dipindahkan ke sekolah terdekat.