Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bapak Jokowi, Saya Orang Miskin, Mengapa Tidak Dapat Bantuan?"

Kompas.com - 28/10/2019, 11:43 WIB
Nansianus Taris,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Germanus (67), warga Dusun Gehak Reta, Desa Koting D, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah puluhan tahun hidup sebatang kara di sebuah gubuk tua. 

Di gubuk tua itu, kakek Germanus hidup serba keterbatasan.

Gubuk tuanya itu sudah reyot. Atap dan dindingnya sudah berlubang.

Selain itu, peralatan rumah yang serba minim, dari perelengkapan dapur hingga tempat tidur.

Saat dikunjungi Kompas.com, Germanus tengah memecahkan kenari untuk dijual.

Wajah sedih terpancar di wajah Germanus.

Ia bahkan tidak sadar air matanya menetes jatuh. 

"Bapak Presiden, saya ini juga orang miskin. Mengapa tidak dapat bantuan," tutur Germanus kepada Kompas.com, Minggu (27/10/2019).

Baca juga: Dituduh Curi Cincin, Gadis di NTT Diikat lalu Dianiaya Kepala Desa dan Warga

Germanus mengungkapkan, dirinya sudah lama mendiami gubuk tua dan hidup serba kekurangan.

Anehnya, ia selalu luput dari semua bantuan sosial yang disediakan pemerintah. 

Germanus mengatakan bahwa dirinya tidak butuh macam-macam dari pemerintah.

Baginya, yang paling dibutuhkan saat ini adalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan beras sejahtera (rastra). 

"Saya ini tidak ada kebun dan sawah. Mau makan saja tunggu jual jambu mete dan kenari. Kalau itu tidak ada, ya saya makan tunggu belas kasih tetangga," ungkap Germanus. 

"Tolong saya adik. Saya hidup ini sengsara sekali," ujar Germanus sambil mengusap air mata.

Tempat tinggal Germanus hanya sebuah gubuk berukuran 5 x 3 meter.

Gubuk itu berlantai tanah, dengan dinding bambu, dan beratapkan seng.

Dinding dan atap gubuk itu sudah banyak berlubang.

Begitu pula dengan seng yang sudah lusuh dan berkarat.

“Kalau hujan, saya cari tempat yang tidak bocor karena sebagian besar atap sudah rusak dan bocor,” kata Germanus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com