Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gibran Berikan Pengalaman Berbisnis di Depan Santri...

Kompas.com - 26/10/2019, 19:45 WIB
Labib Zamani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (26/10/2019), berbagi pengalaman bisnis dengan para santri di Pondok Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Acara tersebut dikemas dalam bentuk talkshow bertajuk "Ngaji Ekonomi Kreatif".

Hadir ratusan santri, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka mengikuti acara itu hingga selesai.

Para santri antusias mendengarkan materi bisnis yang disampaikan ayah dari Jan Ethes Srinarendra tersebut.

Gibran menyampaikan, Indonesia kaya akan jenis makanan dan minuman. Makanan dan minuman tersebut dapat ditemukan mulai dari Sabang sampai Merauke.

"Makanan yang biasa-biasa saja dikemas dengan baik, di-branding dengan baik dan diberi nama yang menarik akhirnya bisa viral dan menjual," papar Gibran.

Baca juga: Gibran Temui Megawati, Calon Wali Kota Solo Pilih Tetap Tunggu Keputusan PDI-P

Dalam acara itu, Gibran juga membagikan minuman kemasan "Nge Drink" secara gratis kepada santri.

Minuman kemasan "Nge Drink" sendiri merupakan salah satu pengembangan bisnis Gibran bersama sang adik bungsu, Kaesang Pangarep.

"Nge Drink" dikemas di dalam gelas plastik ukuran mini. Kemasan minuman itu bergambar Gibran yang sedang menaiki motor gede, sementara Kaesang menaiki sepeda gunung.

Namun, rupanya banyak santri yang tidak kebagian "Nge Drink".

Gibran pun meminta santri yang sudah mendapatkan minuman untuk menunjukkannya pula ke santri yang belum kebagian.

"Itu tadi yang dapat siapa ya? Coba dinaikkan, soalnya teman-teman di belakang tidak kebagian ya. Mohon maaf," ucap Gibran disambut sorak sorai para santri.

Gibran melanjutkan, minuman kemasan yang dibagikan itu adalah minuman tradisional. Ada berbagai macam rasa, mulai dari jahe, kacang hijau, susu jahe dan sebagainya.

Baca juga: Gibran: Saya Serius Maju Pilkada Solo

Menurut Gibran, minuman jenis itu sebenarnya sering dijumpai di setiap tenda-tenda pedagang kaki lima. Apabila dikemas secara baik, ia yakin dapat tembus di pasar modern.

"Kuncinya cuma satu, dikemas dengan baik, packing-nya bagus, kekinian, kalau di-posting di media sosial, orang langsung tahu ini punyanya Gibran sama Kaesang," kata Gibran disambut tempuk tangan para santri.

"Jadi, identitas itu penting. Branding itu penting. Sama seperti Markobar, Markobar itu cuma martabak. Tapi kita branding dengan baik, fotonya kita bikin bagus, bikin menarik, bikin orang ngiler. Itu yang paling penting," ujar suami Selvi Ananda itu.

Gibran mengatakan, bisnis yang dibangunnya hingga menjadi besar seperti sekarang ini berawal dari hal kecil yang ada di sekitar.

"Kunci berwirausaha itu adalah bisa memanfaatkan sesuatu yang ada di sekitar. Jadi kita tidak usah mikir terlalu berat, enggak usah terlalu serius. Yang saya buat selama ini, tidak ada yang serius. Dari hal-hal kecil seperti ini," lanjut dia. 

 

Kompas TV Polda Jawa Timur masih mendalami kasus protitusi online yang diduga melibatkan artis berinisial PA. Polisi memiliki waktu satu kali 24 jam sejak PA ditangkap bersama dua orang lainnya pada malam tadi di Kota Batu, Jawa Timur. Untuk mengetahui pemeriksaan terkini dari kasus prostitusi online yang menjerat artis atau selebritas berinisial PA hari ini, kita bahas dengan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com