Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Detik-detik Pelaku Bunuh PNS Kementerian PU di Mobil, Korban Dijerat dari Belakang

Kompas.com - 26/10/2019, 11:46 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Detik-detik YTR (50) akan menghabisi nyawa Aprianiti, PNS Kementerian PU di Palembang, akhirnya terungkap.

Saat korban masuk ke dalam mobil, pelaku menawarkan korban untuk minum dari botol mineral yang telah dicampur obat tetes mata.

Setelah itu, korban pun lemas tak berdaya. Namun saat melihat korban masih hidup, pelaku pelaku segera menjemput pamannya yang bernama Aci.

"Sebelumnya saya curhat sama Aci kalau ada utang. Aci menyarankan agar dibunuh saja. Jadi saya turuti, saya disuruh kasihkan ke korban minuman campur obat tetes mata. Setelah itu menjemput Aci di rumah," ujar YTR saat pemeriksaan di Mapolda Sumatera Selatan,

Baca juga: Kronologi PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor Dalam Makam

Saat menjemput Aci, yang juga merupakan paman pelaku, ternyata ada dua orang lain lagi yang diajak Aci untuk menghabisi nyawa korban. Dua pelaku itu bertugas untuk menjerat leher korban dari belakang.

"Kami jemput dua orang lagi. Mereka naik mobil dan duduk dibelakang. Korban langsung dijerat. Kondisinya waktu itu masih lemas," kata YTR.

Setelah memastikan korban tewas, YTR bersama tiga pelaku lain membawa jenazah korban ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat untuk mengubur Aprianita.

Jenazah korban langsung diturunkan oleh tersangka Aci. Sementara Yudi langsung pergi mengantarkan dua pelaku lagi pulang.

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan PNS Kementerian PU, 17 Hari Hilang hingga Jenazah Dicor Dalam Makam

"Aci yang menguburkan, saya tidak tahu bagaimana dia menghuburkannya. Dicor itu juga saya tidak lihat. Karena kondisinya malam hari," ujar dia.

Seperti diketahui, YTR yang bekerja sehari-harinya sebagai pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang, menjadi otak pembunuhan Aprianita.

Dari hasil penyelidikan, korban menagih utang senilai Rp 145 juta, yang sudah diberikan kepada pelaku untuk membeli mobil.

Namun, pelaku ternyata tak segera membelikan mobil dan korban meminta uang miliknya untuk dikembalikan. 

Sempat dilaporkan hilang oleh keluarga

Awal mula kasus kematian Aprianita terungkap saat pihak keluarga melapor Aprianita hilang pada 9 Oktober 2019 lalu.

Saat itu, keluarga Aprianita membuat laporan ke di Polda Sumsel, perihal korban yang tak kunjung pulang ke rumah setelah dijemput oleh temannya.

Dari laporan dengan nomor LPB/834/X/2019/SPKT, polisi akhirnya melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku utama yakni Yudi.

Dari keterangan Yudi, dilakukan pengembangan dengan menangkap satu pelaku lagi yakni Ilyas.

Keterangan keduanya membuat polisi mendapat petunjuk baru. Tiga hari penggalian di lokasi berbeda, mayat korban akhirnya ditemukan dalam kondisi dicor di TPU Kandang Kawat.

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrilin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com