Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap 5 Siswa Jakarta Tenggelam di Sungai Kawasan Adat Baduy, Terlarang Bagi Wisatawan hingga Ada Cekungan

Kompas.com - 26/10/2019, 09:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak lima siswa SMP Budhaya III Duren Sawit, Jakarta Timur, tewas saat mengikuti study tour di Kawasan Wisata Adat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019).

Wakapolres Lebak Kompol Wendy Andrianto saat dihubungi mengatakan, lima korban tersebut yakni, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.

Kelima korban diketahui tewas saat berenang di Sungai Ciujung. Para wisatawan dilarang berenang di lokasi tersebut karena dalam dan terdapat leuwi atau cekungan.

Lima jenazah segera dibawa ke RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung untuk dilakukan otopsi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Perangkat desa sudah melarang untuk berenang

Lima korban tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy tiba di RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak, Banten,  untuk dilakukan Identifikasi, Jumat (25/10/2019)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Lima korban tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy tiba di RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak, Banten, untuk dilakukan Identifikasi, Jumat (25/10/2019)

Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan, lima siswa tersebut sebetulnya sudah dilarang untuk mandi di Sungai Ciujung Kampung Gajeboh, Baduy Luar.

"Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak - teriak, jangan mandi ke sungai, sudah ada batasan - batasannya," kata Jaro Saija ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.

Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB. Saat itu, sebanyak 120 rombongan siswa beserta pihak sekolah tengah beristirahat di Kampung Gajeboh sebelum masuk ke kawasan Baduy Dalam.

"Tenggelamnya di Sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.

Baca juga: Kronologi Tewasnya 5 Siswa SMP Jakarta di Sungai Kawasan Adat Baduy

2. Diduga pergi ke sungai saat rombongan istirahat

Ilustrari tenggelam.Shutterstock Ilustrari tenggelam.

Menurut keterangan Sekretaris Desa Kanekes, Sarpin, mengatakan, lima wisatawan yang meninggal merupakan siswa SMP dari Jakarta yang tengah melakukan kunjungan wisatawan ke Baduy.

"Betul, ada lima orang, infonya lagi main air di Gajeboh, Baduy luar," kata Sarpin saat dihubungi, Jumat.

Sarpin mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat siang. Rombongan wisatawan saat itu tengah istirahat di Gajeboh yang merupakan batas terakhir saat hendak berkunjung ke Baduy dalam.

Seperti diketahui, kurang lebih ada 120 siswa dari Jakarta Timur yang mengikuti kunjugan wisata di kawasan tersebut.

Baca juga: Lima Siswa SMP Budhaya III Jakarta Tewas Tenggelam di Kawasan Baduy

3. Polisi lakukan identifikasi awal

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Polisi segera melakukan identifikasi awal terhadap lima jenazah di Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar.

"Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi," kata Kabiddokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo, Jumat (25/10/2019).

Seperti diketahu, identitas lima korban tersebut antara lain, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.

Baca juga: Jenazah 5 Siswa SMP Budhaya III Jakarta yang Tenggelam di Kawasan Baduy Dibawa ke RS

4. Polisi buka posko ante mortem

Lima korban tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy tiba di RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak, Banten,  untuk dilakukan Identifikasi, Jumat (25/10/2019)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Lima korban tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy tiba di RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak, Banten, untuk dilakukan Identifikasi, Jumat (25/10/2019)

Selain itu, pihak kepolisian juga membuka Post Ante Mortem di RSUD dr Adjidarmo.

Hal itu diperuntukkan bagi bagi keluarga dan kerabat korban yang hendak mengumpulkan data identitas korban yang diketahui masih di bawah umur.

"Yang kita butuhkan dari keluarga, ciri-ciri fisik secara umum, dia apakah punya luka, ciri khusus tanda lahir, tahi lalat, Identitas dari pihak sekolah sudah ada, tim Inafis sudah ambil sidik jari dan bisa kita cocokan dengan ijazah SD," kata Nariyana.

Baca juga: Sungai di Baduy Tempat 5 Siswa Jakarta Tewas Terlarang untuk Wisatawan

5. Suasana kepanikan orangtua di sekolah

Orang tua murid SMP Budhaya III Santo Agustinus saat menanti kedatangan anak mereka di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019). Tribun Jakarta/Bima Putra Orang tua murid SMP Budhaya III Santo Agustinus saat menanti kedatangan anak mereka di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019).

Kabar meninggalnya lima siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus di Sungai Gajeboh, Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, akibat tenggelam membawa duka dan cemas bagi para orangtua murid.

Menurut Jhonny Napitupulu (45), salah satu orangtua murid perserta study tour, segera bergegas menyambangi sekolah untuk menanti kepulangan anaknya yang dijadwalkan tiba di Ibu Kota Jumat (25/10/2019) malam.

"Memang di jadwalnya itu study tour berangkatnya pagi, pulangnya malam. Makanya ini saya mau jemput," kata Jhonny di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat.

Meski Jhonny mengetahui jika anaknya Fransiska (14), murid kelas VIII, selamat dari musibah, namun kabar tersebut sempat membuat dirinya cemas.

"Saya ditelepon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya ada anak sekolah meninggal lima orang. Istri saya langsung nangis, uji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.

Baca juga: Kronologi PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor Dalam Makam

(Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Khairina, Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com