Polisi segera melakukan identifikasi awal terhadap lima jenazah di Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar.
"Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi," kata Kabiddokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo, Jumat (25/10/2019).
Seperti diketahu, identitas lima korban tersebut antara lain, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.
Baca juga: Jenazah 5 Siswa SMP Budhaya III Jakarta yang Tenggelam di Kawasan Baduy Dibawa ke RS
Selain itu, pihak kepolisian juga membuka Post Ante Mortem di RSUD dr Adjidarmo.
Hal itu diperuntukkan bagi bagi keluarga dan kerabat korban yang hendak mengumpulkan data identitas korban yang diketahui masih di bawah umur.
"Yang kita butuhkan dari keluarga, ciri-ciri fisik secara umum, dia apakah punya luka, ciri khusus tanda lahir, tahi lalat, Identitas dari pihak sekolah sudah ada, tim Inafis sudah ambil sidik jari dan bisa kita cocokan dengan ijazah SD," kata Nariyana.
Baca juga: Sungai di Baduy Tempat 5 Siswa Jakarta Tewas Terlarang untuk Wisatawan
Kabar meninggalnya lima siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus di Sungai Gajeboh, Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, akibat tenggelam membawa duka dan cemas bagi para orangtua murid.
Menurut Jhonny Napitupulu (45), salah satu orangtua murid perserta study tour, segera bergegas menyambangi sekolah untuk menanti kepulangan anaknya yang dijadwalkan tiba di Ibu Kota Jumat (25/10/2019) malam.
"Memang di jadwalnya itu study tour berangkatnya pagi, pulangnya malam. Makanya ini saya mau jemput," kata Jhonny di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat.
Meski Jhonny mengetahui jika anaknya Fransiska (14), murid kelas VIII, selamat dari musibah, namun kabar tersebut sempat membuat dirinya cemas.
"Saya ditelepon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya ada anak sekolah meninggal lima orang. Istri saya langsung nangis, uji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.
Baca juga: Kronologi PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor Dalam Makam
(Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Khairina, Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.