KOMPAs.com - Ilyas Kuniawan (26), satu dari dua pelaku pembunuh Aprianita (50), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, mengatakan, terpaksa membunuh korban karena dipaksa tersangka Yudi dan Nopi alias Aci yang masih berstatus DPO.
"Saya tidak ada pilihan. Mereka memaksa saya,"ujarnya.
Diceritakannya, sebelum kejadian, Nopi meminta kepada dirinya untuk ditemani menemui seseorang.
Baca juga: Jenazah PNS Kementerian PU yang Ditemukan Tewas Dicor dalam Makam, Dikubur Sedalam 50 Sentimeter
Setelah bertemu dengan Nopi, ia pun disuruh masuk ke dalam mobil.
Saat di dalam mobil, Yudi memberikan seutas tali kepada Ilyas untuk menjerat korban Aprianita.
Ketika melakukan aksinya, Ilyas mengaku melihat korban lemas tak berdaya di kursi depan penumpang. Melihat itu, ia pun sempat gugup .
Baca juga: 5 Kali Menggali, Polisi Akhirnya Temukan Jenazah PNS Kementerian PU yang Dicor dalam Makam
Namun, Nopi dan Yudi memaksanya untuk segera menjerat korban hingga tewas.
Setelah itu, tersangka Aci lalu memberikannya uang Rp 4 juta sebagai upah telah membunuh korban.
Uang hasil pembunuhan itu pun digunakan Ilyas untuk mabuk-mabukan.
"Semua uangnya saya habiskan foya-foya. Beli minum, tidak saya berikan ke keluarga," ujarnya tertunduk menyesal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.