Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor Dalam Makam

Kompas.com - 25/10/2019, 20:31 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Yudi Tama Rianto (50) merupakan otak pelaku pembunuhan Aprianita (50) PNS Kementerian PU di Palembang, Sumatera Selatan. 

Yudi mengatakan, sebelum membunuh Aprianita, ia lebih dulu memberikan minuman bercampur obat tetes mata kepada korban.

Minuman itu ia berikan saat korban berada di dalam mobil.

"Sebelum menjemputnya di rumah, saya beli minum dan obat tetes mata dulu di jalan. Lalu saya campurkan dan diletakkan di dasboard mobil, "kata Yudi, saat berada di Mapolda Sumsel, Jumat (25/10/2019).

Baca juga: Alasan PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor, Berawal dari Jual Beli Mobil

Saat korban masuk ke dalam mobil, Yudi menawarkan korban untuk minum. Ketika menenggak minuman tersebut, Aprianita pun lemas tak berdaya.

Namun korban masih dalam kondisi hidup.

Melihat korban lemas, Yudi lalu menjemput pamannya yang dipanggil Aci.

"Sebelumnya saya curhat sama Aci kalau ada utang. Aci menyarankan agar dibunuh saja. Jadi saya turuti, saya disuruh kasihkan ke korban minuman campur obat tetes mata. Setelah itu menjemput Aci di rumah," ujar dia.

Usai menjemput Aci, ternyata paman pelaku ini mengajak dua rekannya yang lain untuk ikut menghabisi nyawa korban.

Dua pelaku itu bertugas untuk menjerat leher korban dari belakang.

"Kami jemput dua orang lagi. Mereka naik mobil dan duduk dibelakang. Korban langsung dijerat. Kondisinya waktu itu masih lemas,"ucap tersangka ini.

Setelah memastikan korban tewas, Yudi bersama tiga pelaku lain membawa jenazah korban ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat untuk mengubur Aprianita.

Baca juga: PNS Kementerian PU Tewas Dicor dengan Kaki Terikat

Jenazah korban langsung diturunkan oleh tersangka Aci. Sementara Yudi langsung pergi mengantarkan dua pelaku lagi pulang.

"Aci yang menguburkan, saya tidak tahu bagaimana dia menghuburkannya. Dicor itu juga saya tidak lihat. Karena kondisinya malam hari," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Yudi yang merupakan pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang, menjadi otak pembunuhan Aprianita.

Yudi mengaku telah mengenal Aprianita sejak 2014 lalu setelah keduanya bertugas di tempat yang sama.

Karena pertemanan cukup lama, Yudi sempat menjalin bisnis dengan korban untuk melakukan jual beli mobil.

Tepat pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan kepada Aprianita untuk membeli mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta.

Uang telah ditransfer korban, tapi mobil tak kunjung datang.

Aprianita kemudian meminta uangnya dikembalikan.

Namun, Yudi hanya mampu mengembalikan sebagian. Yudi kemudian meminta saran pamannya, Aci.

Aci menyarankan untuk membunuh Aprianita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com