KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, meminta pihak kejaksaan setempat untuk memeriksa pengelenggara festival yang tidak membawa dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Viktor dalam rapat kerja dengan para bupati, camat dan kepala desa se - NTT yang digelar di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kota Kupang, Kamis (24/10/2019) kemarin.
"Kalau masyarakat ekonominya tidak meningkat saat adanya festival di NTT, maka saya minta Jaksa untuk tangkap mereka yang gelar festival," kata Viktor.
Menurut dia, apabila tidak ada peningkatan ekonomi masyarakat, setelah dilakukan kegiatan festival budaya dan pariwisata, ini tentu harus diproses hukum karena telah merugikan keuangan negara.
Baca juga: Pesan Viktor Laiskodat untuk Menkominfo Johnny G Plate: Tutup Facebook, Kita Bikin Sendiri
Viktor menyebut, jika festival baru digelar perdana hingga dua kali namun belum ada dampak ekonomi, maka hal itu bisa ditolerir.
Tetapi, jika pada penyelenggaraan festival pada kali ketiga dan belum ada dampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat, maka sudah masuk kategori kejahatan.
Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh kabupaten dan kota serta provinsi yang gelar kegiatan festival apa saja di NTT, untuk menyepakati soal itu.
Viktor pun meminta kepada para bupati dan wali kota, agar membangun tempat penginapan atau restoran di lokasi festival.
Viktor ingin, semua masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari setiap event festival.
"Intinya masyarakat bisa untung dalam festival. Ini yang mau kita bangun di NTT," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.