Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Korban Gempa Terserang Berbagai Penyakit, Stok Obat Kurang

Kompas.com - 24/10/2019, 22:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi

 

AMBON,KOMPAS.com-Pengungsi korban gempa di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah yang saat ini mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian di desa tersebut terus diserang berbagai macam penyakit.

Warga yang mendatangi posko kesehatan di lokasi pengungsian di desa tersebut umumnya mengeluhkan terserang penyakit diare, ISPA, gatal-gatal, dan sejumlah penyakit lainnya.

“Setiap hari rata-rata 30-50 warga yang datang berobat di sini, umumnya itu mereka terserang diare, ISPA dan gatal-gatal, itu tiga penyakit yang paling dominan,” kata dr Fitri Ayu yang bertugas di posko kesehatan di lokasi pengungsian Desa Liang.

Baca juga: Menkes Pastikan Rumah Sakit Darurat Tetap Layani Pengungsi Gempa

Ayu menyebut, jumlah warga yang datang berobat karena sakit saat ini mulai menurun jika dibandingkan pada berapa minggu lalu yang mencapai lebih dari 100 orang setiap harinya.

Jumlah warga di Desa Liang sendiri lebih dari 10.000 jiwa, dan semua warga desa ikut mengungsi akibat gempa tersebut.

Menurut Ayu, penyebab banyak warga yang terus terserang diare, gatal-gatal dan ispa karena kondisi lingkungan di pengungsian dan juga air yang dikonsumsi warga.

“Dugaan saya penyebabnya dua itu, karena air yang dikonsumsi untuk mandi dan minum atau kondisi sanitasi di sini,” katanya.

Baca juga: Pengungsi Gempa Maluku Bisa Kembali Berobat Gratis di RS Darurat

Dia menyebut, banyaknya warga yang terus datang berobat membuat stok obat di posko kesehatan yang tersedia saat ini mulai berkurang.

Oleh karena itu, dia mengaku akan berkoordinasi dengan pimpinannya di Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah untuk mengatasi masalah tersebut.

“Saat ini stok obat-obatan sudah semakin berkurang. Banyak obat yang berkurang itu seperti untuk anti diare, anti nyeri, salep, dan cairan untuk rawat luka dan beberapa jenis obat lainnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com