Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Pertamina Meledak di Cimahi, Ridwan Kamil Sebut Ada yang Telah Salahi Prosedur

Kompas.com - 24/10/2019, 19:25 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ada pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh kontraktor ketika menggali tanah di area pipa Pertamina yang meledak di kawasan Melong, Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019).

Diketahui pipa meledak saat saat pengerjaan proyek kereta cepat.

Hal itu disampaikan Ridwan saat pertemuan dengan PT Pertamina Regional Jawa Barat di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Kamis (24/10/2019).

Seharusnya, pihak kontraktor meminta pendampingan dari Pertamina apabila hendak menggali di area pipa agar tak terkena alat berat.

Untuk itu, Ridwan akan memanggil PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) yang bertanggug jawab dalam proyek itu.

"Prosedurnya kalau menggali itu harus ada jarak tiga meter (dari pipa). Nah, dua prosedur ini karena tidak dilakukan terjadilah musibah itu. Si ekskavatornya tepat mengenai pipa, sehingga terjadi ledakan, dan ada korban jiwa dari pekerja," tutur Emil.

Baca juga: Pemkot Cimahi Minta KCIC Bertanggung Jawab Atas Dampak Kebakaran Pipa Pertamina

Nantinya, Emil tidak hanya akan menanyakan insiden ledakan pipa pertamina, tapi serangkaian persoalan dengan sejumlah daerah yang mencuat kepermukaan.

"Saya akan memanggil KCIC karena saya mendapat beberapa laporan tidak hanya urusan Pertamina, di titik lain ada komplain. Ya sudah saya kumpulkan untuk saya tegur agar kejadian ini jangan terulang lagi. Termasuk koordinasi ke pemerintah daerah yang sempat mengemuka, seperti isu di Kota Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, Cimahi," tutur Emil, Kamis.

Emil mengatakan, saat ini Pertamina tengah melakukan monitoring dan mitigasi dampak ledakan itu terhadap masyarakat.

Sebab, dilaporkan ada bahan bakar yang bocor hingga area pertanian warga.

"Pertamina juga melakukan kontinjensi, melakukan monitoring, dan mitigasi dampak ke masyarakat karena ada minyak yang bocor ke selokan ke sawah itu sudah dilakukan. Dan tentunya akan jadi tanggung jawab PT KCIC melakukan tindakan yang tidak disengaja ini," kata Emil.

Emil memastikan suplai bahan bakar ke wilayah Bandung Barat dan Cimahi tetap terjaga. Sebab, Pertamina memiliki jalur pipa baru yang posisinya tak jauh dari pipa lama.

"Jadi tadi sudah diputuskan minyak per hari ini BBM sudah normal lagi karena salurannya menggunakan jalur baru. Kapasitas aliran tadi sekitar sekitar 250 kilo liter per jam itu kembali normal," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pipa bahan bakar milik PT Pertamina terbakar di Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019).

Dari siaran pers yang diterima media dari PT Jasa Marga tol Purbaleunyi, insiden itu terjadi pukul 14.00 WIB di lokasi pekerjaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), tepatnya di KM 130 ruas Padaleunyi jalur A.

"Kebakaran diakibatkan adanya bored pile KCIC yang mengenai pipa bahan bakar Pertamina yang menghubungkan Bandung - Cilacap," kata Humas PT Jasa Marga Tol Purbaleunyi Nandang Elan.

Baca juga: Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi, Sawah Tercemar Minyak, Warga Minta Ganti Rugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com