Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Jadi Menteri, Risma: Ada Mimpi yang Ingin Saya Buat di Surabaya

Kompas.com - 24/10/2019, 06:57 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak tawaran menteri dari Presiden Joko Widodo ternyata bukan tanpa alasan.

Dirinya masih memendam sejumlah mimpi untuk membangun Kota Surabaya, salah satunya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

"Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir-akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu. Kemudian pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya 99 persen lah harus bisa makan. Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," ujar Risma di kediamannya, di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Risma Akui Merasa Rugi Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi

Risma mengaku, dirinya memang mendapat tawaran untuk menjadi menteri di kabinet yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Namun hal itu urung terwujud karena komitmennya untuk menuntaskan tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya.

"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya siapa yang ndak mau (jadi menteri). Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," tutur Risma.

Seperti diketahui, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI-P Puan Maharini, mengajukan nama Risma sebagai salah satu menteri dari PDI-P kepada Presiden Joko Widodo.

(Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com