Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2019, 20:50 WIB
Aam Aminullah,
Khairina

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih terbakar hingga Rabu (23/10/2019) malam.

Total lahan yang terbakar pun terus meluas. Data yang tercatat di Perhutani KPH Sumedang luas lahan yang terbakar mencapai 154 hektare.

Administrator Perhutani KPH Sumedang Asep Setiawan mengatakan lahan hutan lindung yang terbakar terdapat di tiga desa di Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Api Membesar, TNI/Polri Bangun Posko Siaga di Gunung Tampomas

Ketiga desa itu adalah Desa Licin di Blok Palasah, Pasir Hareueus; Desa Padasari di Blok Cibueuk, Gunung Puyuh; dan di Desa Cibeureum Kulon terjadi di Blok Gunung Karang.

Adapun luas lahan yang terbakar mencapai 154, 39 hektare. Saat ini, api sudah berhasil dipadamkan di lahan seluas 145, 30 hektare.

"Sisanya seluas 9 hektare berada di Blok Pasir Hareueus 4 hektare, Blok Cibueuk 3 hektare, Blok Gunung Puyuh 2 hektare sampai malam ini masih sulit dipadamkan," ujar Asep kepada KOMPAS.com di Sumedang, Rabu malam.

Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menyebutkan, pihaknya bersama TNI, BPBD, Perhutani dan relawan masih berada di lokasi.

"Pemadaman masih dilakukan melalui cara manual dan melokalisasi api dengan membuat galian atau parit. Hanya itu yang dapat kami lakukan," ujar Hartoyo.

Hartoyo menyebutkan, sejauh ini belum ada upaya untuk meminta bantuan helikopter untuk memadamkan api di Gunung Tampomas.

"(Dengan bantuan helikopter) itu harus ada keputusan bupati tentang keadaan tanggap darurat. Sementara ini masih dalam kajian dan melihat situasi dalam sehari, dua hari ke depan," sebut Hartoyo.

Baca juga: 36 Hektare Lahan Perhutani di Gunung Tampomas Sumedang Terbakar

Sebelumnya sempat beredar informasi bahwa kebakaran yang terjadi di Gunung Tampomas ini akibat ulah para pencari getah pinus. Namun, Hartoyo membantah hal ini.

"Penyebab kebakarannya apa belum dapat dipastikan. Belum tentu (Oleh pencari getah pinus)," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com