Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit di Bangka Ingin Kembangkan Pengobatan Cuci Otak Menkes Terawan

Kompas.com - 23/10/2019, 17:19 WIB
Heru Dahnur ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Manajemen RSUD Ir Soekarno Kepulauan Bangka Belitung berencana mengembangkan sistem brain wash (cuci otak) yang pernah diterapkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSPAD Gatot Soebroto.

Direktur RSUD Ir Soekarno Babel Armayani Rusli mengatakan, metode brain wash perlu disediakan seiring meningkatnya dinamika kehidupan masyarakat.

"Kami sudah melakukan, tapi dikerjakan oleh bedah saraf. Ini perlu penyempurnaan dan alih teknologi," kata Armayani kepada Kompas.com di Pangkal Pinang, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Profil Terawan Menteri Kesehatan, Dokter Cuci Otak yang Kontroversial

Dia menuturkan, daerah perlu mengembangkan metode brain wash sebagai salah satu alternatif pengobatan.

Selama ini pusat layanan medis dengan metode terbaru cenderung berada di kota besar, sehingga pasien dari luar daerah harus mengeluarkan biaya ekstra.

"Jadi bagaimana pengembangan terus dilakukan di sini karena dengan RSPAD Gatot Soebroto kita sejak lama sudah bekerja sama," ujar Armayani.

Saat ini RSUD Ir Soekarno Babel telah melaksanakan beberapa kali bedah saraf dan otak, serta bedah dan pemasangan ring jantung.

Di sisi lain, Armayani berharap dengan terpilihnya Terawan sebagai Menkes, maka layanan medis bagi masyarakat bisa semakin maju.

Kerja sama yang telah dibina RSUD juga diharapkan semakin terjalin baik setelah Terawan menjabat menteri.

"Beliau seorang dokter ahli yang kemudian dipercaya memimpin lembaga kementerian tentu bisa melihat dari banyak aspek agar layanan medis bagi masyarakat semakin baik," ucap dia.

Baca juga: HTA Kemenkes Akan Uji Klinik Pengobatan Cuci Otak Dokter Terawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com