KOMPAS.com - Selasa (22/10/2019), warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tengah bergotong royong membersihkan mushala setempat.
Saat tengah membersihkan mushala, tiba-tiba warga melihat rangkaian balon yang terdapat untaian tulisan Hari Santri Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang jatuh tersangkut pohon, warga mengira ada dooprize di balon itu hingga membuat warga rebutan.
Karena tak sabar, salah satu warga pun memutuskan melepas rangkain balon dengan menggunakan rokok.
Namun nahas, sundutan itu lalu mengenai balon. Sehingga balon yang berisi gas itu meletus dan memicu letusan balon lainnya.
Akibatnya, lima orang warga dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar akibat letusan balon udara itu.
Korban terdiri dari 4 orang dewasa dan 1 anak-anak saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Pelem Kediri.
Kapolsek Puncu AKP Yusuf mengatakan, penyebab meletusnya balon udara yang mengakibatkan lima orang warga di Desa Manggis, mengalami luka-luka diduga akibat sundutan rokok.
Berikut ini fakta selengkapnya:
Yusuf mengatakan, peristiwa berawal saat warga yang tinggal di kampung sekitar kawasan hutan petak 60 D RPH Manggis itu melihat rangkaian balon jatuh tersangkut pohon.
Saat itu, warga sedang banyak berkumpul karena tengah bergotong royong membersihkan mushala setempat.
Setelah dapat diturunkan, rangkaian balon yang terdapat untaian tulisan Hari Santri Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang itu kontan menjadi rebutan warga.
Saat berebut itu, tiba-tiba ada balon yang meletus lalu memicu letusan balon lainnya.
Balon yang mengandung kadar gas itulah yang menyebabkan warga mengalami luka bakar pada tubuhnya.
"Korban langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Kapolsek.
Baca juga: Rebutan Balon Udara hingga Meletus, 5 Warga Alami Luka Bakar