Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wagub Uu Dibully dan Ditertawakan saat SMP karena Orangtua Guru Ngaji

Kompas.com - 23/10/2019, 12:16 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menceritakan kisahnya dibully oleh guru dan teman-temannya saat duduk di bangku SMP.

Uu yang berasal dari keluarga santri masuk SMP selepas lulus dari MI (madrasah ibtidaiyah).

Saat itu, di berkas pendaftaran, Uu menuliskan guru ngaji untuk pekerjaan orangtua.

“Pas lihat tulisan guru ngaji ditertawakan. Apakah guru ngaji ada duitnya,” ujar Uu saat menjadi pembicara di Bincang Publik “Santri dan Stigma Radikalisasi” di Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Bupati Indramayu Kena OTT KPK, Wagub Uu Prihatin

Bully juga datang dari teman-teman Uu di sekolah. Ia sempat diolok-olok karena menjadi santri.

“Saat di sekolah (saya) dihina. Santri...santri...dan lainnya,” ucap Uu.

Padahal sejarah membuktikan, pada masa kemerdekaan, santri bekerjasama dengan TNI dan Polri melawan penjajah. Santri rela berkorban demi negeri tercinta.

Bahkan, hanya kata Allahu Akbar mampu meningkatkan semangat jihad para santri. Bung Tomo pun merasakah hal yang sama.

“Kata Bung Tomo, kalau tidak dengan kata Allahu Akbar, bagaimana lagi saya meningkatkan semangat,” ucap Panglima Santri Jabar ini.

Setelah kemerdekaan, santri menjadi bagian tujuan Indonesia merdeka yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebab tak ada satu pun kitab yang mengajarkan radikalisme. Stigma radikalisme diberikan bangsa barat untuk melemahkan muslim.

Untuk itu, citra negatif terhadap santri harus dihapuskan. 

Karena itu pula, pihaknya membuat program muadallah. Santri seperti salafiah yang selama ini tidak menginduk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Kementerian Agama, ijazahnya tetap diterima.

“Selama ini, di Kemendikbud tidak bisa, di Kemenag juga tidak bisa. BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tidak ada. Mereka kaya anak yatim piatu,” ucap Uu.

Baca juga: Wagub Uu Beberkan Cara Menjaga Kuantitas Pertanian di Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com