Saat itu ia melihat sekumpulan burung sedang mencari makan jelang senja di Pos Jokowi di Danau Limboto.
Pos Jokowi adalah bangunan sedergana yang pernah digunakan Presiden Jokowi melihat proyek revitalisasi Danau Limboto, yang disebut sebagai salah satu dari 15 danau yang kritis di Indonesia.
“Awalnya kami mencari kuntul cina (Egretta eulophotes) di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo. Menjelang magrib kami menemukan sekelompok burung yang sedang mencari makan di genangan air berlumpur halus, ada burung mirip kuntul dengan bulu putih yang agak lain warnanya, ini tidak biasa,” kata Hanom Bashari.
Baca juga: 5 Burung Dilindungi Ditemukan Mati dengan Kaki Terikat di Hutan Mangrove Surabaya
Kala itu Hanom berusaha mengenali burung yang berbeda di antara sekumpulan burung lainnya.
Menurutnya, cara burung tersebut mencari makan berbeda dengan kuntul besar atau kuntul kecil.
Cara mencari makan burung ini mirip bebek atau burung ibis rokoroko yang mencelupkan paruhnya ke dalam air dan menggerakkan-gerakkan sambil berjalan.
Burung-burung ini berkumpul dalam genangan air dengan beberapa gundukan eceng gondok (Eichhornia crassipes) di sampingnya.
“Ternyata paruhnya panjang besar mirip paruh bebek, ini yang mengagetkan kami,” ujar Hanom Bashari, Senin (21/10/2019).
Baca juga: Jual Burung Dilindungi, Tiga Pria Diamankan Polisi
Ada 2 gambar yang mirip dengan burung yang ditemukannya ini yakni ibis sendok kecil atau Black-faced spoonbill (Platalea minor) dan Royal Spoonbill (Platalea regia).
Kedua jenis ini sangat mirip. Perbedaannya hanya warna gelap di wajahnya.
Burung Black-faced spoonbill memiliki bulu putih di dahinya. Namun sepintas dua burung tersebut terlihat mirip.
“Kami berharap dari 3 individu ini merupakan 2 jenis, ibis sendok raja atau Royal Spoonbill dan ibis sendok kecil atau Black-faced spoonbill. Ternyata hanya jenis pertama,” kata Hanom Bashari.
Baca juga: Perdagangan Liar 85 Ekor Burung Langka di Maluku Utara Digagalkan
Hal tersebut, menurut Hanom adalah fenomena yang aneh. Apalagi selama ini, burung ibis sendok raja tidak pernah dicatat kemunculannya di Gorontalo.