Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hanom Bashari, seorang relawan penggiat lingkungan dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), melihat tiga ekor ibis sendok raja (Royal Spoonbill) pada Jumat (18/8/2019).

Hanom melihat burung tersebut saat mencari burung kuntul cina (Egretta eulophotes) di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo,

Dengan menggunakan teropongnya, Hanom Bashari berusaha mengenali burung yang dalam jurnal disebut dilihat terakhir pada 155 tahun lalu.

Baca juga: Menghilang 155 Tahun, Ibis Sendok Raja Kembali Terlihat di Sulawesi

Kehadiran burung ibis sendok raja ini di Danau Limboto ini mengejutkan pera penggiat lingkungan Perkumpulan BIOTA.

Menurut Hanom pemantauana burung tersbeut, merupakan catatan pertama kali kehadiran jenis ini di Danau Limboto yang kritis ini.

Berikut fakta burung ibis sendok raja:

 

1. Jurnal pada tahun 1907

Dua ekor burung ibis sendok raja usai mencari makan di Danau Limboto, Gorontalo. Penggiat lingkungan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) mencatat 3 ekor jenis burung ini berada di siniKOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Dua ekor burung ibis sendok raja usai mencari makan di Danau Limboto, Gorontalo. Penggiat lingkungan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) mencatat 3 ekor jenis burung ini berada di sini
Tidak banyak catatan yang mengembangkan informasi tentang ibis sendok raja ini.

Namun salah satu jurnal yang membahas tentang burung ibis sendok raja adalalah jurnal yang ada pada tahun 1907.

Catatan jurnal tersebut saat ini berada di Museum Leiden, Belanda.

Dalam jurnal itu dijelaskan ada tengkorak ibis sendok raja yang sudah tidak sempurna, yang dikirim dari Sulawesi oleh Carl Benjamin Hermann Baron von Rosenberg, seorang naturalis yang pernah mengunjungi Gorontalo tahun 1865.

Baca juga: Ratusan Unggas di Tegal Mati Terserang Flu Burung, Kandang Disemprot Disinfektan

Tahun sebelumnya ia mengunjungi Negeri Minahasa.

“Dikatakan penemuan ibis sendok raja ini didapat di persawahan Langowan, Minahasa. Itu sudah lama sekali, 155 tahun lalu, ” kata Hanom Bashari.

Hanom Bashari berusaha mencari informasi kehadiran ibis sendok raja di Pulau Sulawesi pascalaporan Carl Benjamin Hermann Baron von Rosenberg tersebut. Namun ia belum menemukan.

“Tidak ada lagi catatan kehadiran ibis sendok raja di Sulawesi setelah itu,” kata Hanom Bashari.

Baca juga: Virus Flu Burung Merebak di Tegal, 150 Unggas Mati Mendadak

 

2. Dilihat di Pos Jokowi

Seekor burung ibis sendok raja di Danau Limboto, Gorontalo. Kemunculan burung ini mengagetkan pengamat burung karena minimnya catatan kehadiran satwa ini di Sulawesi.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Seekor burung ibis sendok raja di Danau Limboto, Gorontalo. Kemunculan burung ini mengagetkan pengamat burung karena minimnya catatan kehadiran satwa ini di Sulawesi.
Hanom Bashari menjelaskan ia melihat burung ibis sendok raja pada Jumat (18/8/2019) lalu,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com