KOMPAS.com - Hanom Bashari, seorang relawan penggiat lingkungan dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), melihat tiga ekor ibis sendok raja (Royal Spoonbill) pada Jumat (18/8/2019).
Hanom melihat burung tersebut saat mencari burung kuntul cina (Egretta eulophotes) di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo,
Dengan menggunakan teropongnya, Hanom Bashari berusaha mengenali burung yang dalam jurnal disebut dilihat terakhir pada 155 tahun lalu.
Baca juga: Menghilang 155 Tahun, Ibis Sendok Raja Kembali Terlihat di Sulawesi
Kehadiran burung ibis sendok raja ini di Danau Limboto ini mengejutkan pera penggiat lingkungan Perkumpulan BIOTA.
Menurut Hanom pemantauana burung tersbeut, merupakan catatan pertama kali kehadiran jenis ini di Danau Limboto yang kritis ini.
Berikut fakta burung ibis sendok raja:
Namun salah satu jurnal yang membahas tentang burung ibis sendok raja adalalah jurnal yang ada pada tahun 1907.
Catatan jurnal tersebut saat ini berada di Museum Leiden, Belanda.
Dalam jurnal itu dijelaskan ada tengkorak ibis sendok raja yang sudah tidak sempurna, yang dikirim dari Sulawesi oleh Carl Benjamin Hermann Baron von Rosenberg, seorang naturalis yang pernah mengunjungi Gorontalo tahun 1865.
Baca juga: Ratusan Unggas di Tegal Mati Terserang Flu Burung, Kandang Disemprot Disinfektan
Tahun sebelumnya ia mengunjungi Negeri Minahasa.
“Dikatakan penemuan ibis sendok raja ini didapat di persawahan Langowan, Minahasa. Itu sudah lama sekali, 155 tahun lalu, ” kata Hanom Bashari.
Hanom Bashari berusaha mencari informasi kehadiran ibis sendok raja di Pulau Sulawesi pascalaporan Carl Benjamin Hermann Baron von Rosenberg tersebut. Namun ia belum menemukan.
“Tidak ada lagi catatan kehadiran ibis sendok raja di Sulawesi setelah itu,” kata Hanom Bashari.
Baca juga: Virus Flu Burung Merebak di Tegal, 150 Unggas Mati Mendadak
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.