Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kapolda Jabar, Ini Penyebab Pipa Pertamina Terbakar di Cimahi

Kompas.com - 22/10/2019, 18:16 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi menduga terbakarnya pipa pertamina ini disebabkan oleh pemancangan benda keras yang mengenai pipa minyak Pertamina.

"Kereta api cepat diduga ada petugas yang sedang menancapkan benda keras terkena pipa gas pertamina dan meledak. itu kejadian pukul 14.00," kata Rudi di lokasi kebakaran, Selasa (22/10/2019).

Saat ini, petugas masih melakukan pemadaman api dengan air, sambil menunggu pemadaman kebakaran khusus yang dikirim oleh pihak Pertamina.

"Sekarang kita sedang tangani, tunggu Pertamina pemadam yang khusus menangani api yang berasal dari bahan dari pertamina," kata Rudi.

Baca juga: Pipa Pertamina Terbakar di Cimahi, Penyaluran Premium dari Ujung Berung ke Padalarang Dihentikan

Ketika disinggung apakah ini merupakan kelalaian dalam bekerja, pihaknya belum mengetahui hal tersebut lantaran saat ini masih fokus pada pemadaman api.

"Kita belum tahu," katanya.

Komandan Regu Pemadaman Kebakaran Cimahi, Indrahadi mengatakan kebakaran ini berasal dari pengerjaan kontruksi di Jalur KCIC.

"Pengerjaan kontruksi, operator crane melakukan pengeboran pendalaman tak sengaja mengenai pipa Pertamina, dia gak tahu saat menusuk langsung meledak," ujar Indra.

Baca juga: Pipa Pertamina Terbakar di Cimahi, Tol Padaleunyi Arah Jakarta Kembali Dibuka

Operator alat berat kontruksi itu pun meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke RS Sartika Asih Kota Bandung.

"Operator crane langsung meninggal dunia," katanya.

18 unit kendaraan pemadam kebakaran diterjunkan dari berbagai daerah.

Diberitakan sebelumnya, Kebakaran besar terjadi di km 130, Kampung Mancong Kelurahan Melong, Cimahi Selatan. Sebuah pipa pertamina diduga bocor dan terbakar.

Kebakaran ini terjadi di jalur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com