Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Santri, Mahasiswa UIN Semarang Kuliah Pakai Sarung

Kompas.com - 22/10/2019, 15:28 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada yang berbeda ketika hendak masuk ke kawasan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (22/10/2019).

Mulai dari mahasiswa, karyawan hingga dosen mengenakan pakaian layaknya santri dengan sarung dan kopiah saat berkegiatan di kampus.

Rupanya, pakaian ala santri tersebut dikenakan lantaran menyambut peringatan Hari Santi Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2019.

Baca juga: Peringati Hari Santri, Ribuan Santri di Madiun Gelar Shalat Minta Hujan

Salah satu mahasiswa UIN Walisongo Adi Mungkas merasa senang dengan adanya Hari Santri.

Menurut dia, banyak hal yang layak ditiru oleh mahasiswa terkait perjuangan dan kecintaan santri terhadap Indonesia.

Adi yang juga pernah menjadi santri merasakan sendiri bahwa rasa nasionalismenya mulai dipupuk ketika menempuh pendidikan di pesantren.

"Kalau boleh jujur, saya lebih nyaman pakaian sarung. Apalagi cuaca Semarang sangat panas. Kalau pakai sarung kan agak longgar jadinya nyaman. Kalau bisa. seterusnya kuliah pakai sarung malah nyaman," kata Adi.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Imam Taufik sudah menginstruksikan kepada seluruh pegawai kampus untuk menggunakan pakaian ala santri selama beraktivitas dalam memperingati Hari Santri Nasional.

"Kami memang menginstruksikan kepada seluruh civitas akademika, untuk menggunakan pakaian ala santri, yakni berkopiah dan bersarung pada tanggal yang telah ditentukan selama beraktivitas di dalam kampus," kata Imam.

Baca juga: Pemkab Karawang Mengalokasikan hingga 20 Persen Beasiswa untuk Santri

Menurut Imam, Hari Santri merupakan peringatan untuk meneladani perjuangan salah satu pahlawan nasional, KH Hasyim Asy'ari, yang mengeluarkan resolusi jihad untuk membela Tanah Air dari jajahan Belanda.

Selain itu, lanjut Imam, Hari Santri juga sebagai pengingat perjuangan para santri untuk selalu setia kepada Indonesia.

"Kita tahu, perang 10 November 1945 merupakan pejuang yang berasal dari kalangan santri yang tak sedikit menelan korban. Itu membuktikan bahwa dari dulu para santri memang mencintai negeri ini yang harus kita teladani" kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com