Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Reza, Anak Sopir Lulus ITB IPK 3,98: Pernah Dihina karena Ibu Tak Kerja hingga Jajan Rp 5.000 Per Hari

Kompas.com - 22/10/2019, 09:15 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Begitupun dalam hal pendidikan. Reza akan belajar dengan tekun untuk menjadi juara kelas. Karena dengan juara kelas, ia akan mendapatkan hadiah buku di semester berikutnya.

“Kalau SD dan SMP ada dana BOS karena wajib belajar sembilan tahun. Untuk SMA Reza dapat beasiswa dari SMA Darul Falah,” imbuhnya.

Sebelum pindah ke SMA Darul Falah saat kelas 2 SMA, Reza mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari SMA sebelumnya yang membuat sakit hati.

Saat itu, Reza terpilih mewakili sekolah untuk seleksi Asian Physics Olympiad dan diwajibkan mengikuti training selama sebulan.

Kemudian kepala SMA bilang, sekolah tidak bisa mengantar sehingga Reza harus pergi sendirian. Padahal selama ini Reza tidak pernah bepergian jauh.

Saat Reza melaksanakan pelatihan yang berbarengan dengan pembagian rapot, sekolah memanggil orangtua Reza. Kepada sang ibu, Ika Minarti, sekolah bilang kalau Reza lolos seleksi Asian Physics Olympiad, maka ia terancam tidak naik kelas.

Mendapat kabar tersebut, Reza terpukul. Padahal ia tengah membawa nama sekolah untuk lolos di Olimpiade Sains tingkat Asia.

“Saya tidak bisa fokus, sehingga akhirnya hanya duduk di urutan 9 dan yang masuk ke tahap selanjutnya 8 besar,” ungkapnya.

Baca juga: Herayati, Anak Pengayuh Becak, Lulus ITB dengan Predikat Cum Laude

Sekembalinya ke Bandung Barat, ia memilih untuk pindah sekolah ke SMA Darul Falah. Di luar dugaan, SMA tersebut memberikan beasiswa full termasuk seragam dan lainnya. Reza pun menjadi lulusan pertama SMA Darul Falah yang tembus ITB.

Masa kuliah

Memasuki ITB yang merupakan impiannya sejak SMP tentu membuatnya bahagia. Ia kemudian mengajukan beasiswa dan namanya sempat tidak ada di Bidikmisi.

“Saat wawancara, pewawancara nanya, ibunya kerja? Saat dijawab ibu rumah tangga, yang mewawancara bilang kenapa nggak (kerja), bukannya bantuin bapaknya kerja, malah diem aja di rumah. Sakit hati banget (dengarnya),” ucapnya.

Saat melihat namanya tak ada, ia mempertanyaan kriteria penerima Beasiswa Bidikmisi kepada dosen wali. Pada saat yang sama, ia mengajukan beasiswa ke Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Saat mendapatkan beasiswa KBB, Reza dinyatakan lolos beasiswa Bidikmisi. Ia kemudian diminta untuk melepaskan beasiswa KBB.

Uang Rp 5.000

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com